Unggahan Daging Busuk Pasar Murah Gorontalo Menghilang, Dihapus?

Tangkapan layar unggahan akun Iyunpayuyu
Sumber :
  • Facebook

Gorontalo – Unggahan salah satu akun facebook bernama IYunpayuyu tertang daging busuk dari pasar murah Pemprov Gorontalo baru-baru ini jadi pusat perhatian.

Pasalnya, akun IYunpayuyu mengunggah foto daging yang dibeli dari pasar murah lengkap dengan keterangan kondisi daging yang sudah busuk seperti bau bangkai.

Unggahan itu diposting beberapa jam setelah kegiatan pasar murah. 

"Daging pasar murah depe bau (baunya) sama deng (dengan) tikus mati," tulis akun Iyupayuyu.

Sontak unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar warganet. 

Pantauan terakhir VIVA unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 100 kali.

VIVA Gorontalo juga menghubungi akun tersebut untuk meminta klarifikasi, tapi tidak mendapatkan respon.

Belakangan, unggahan tersebut telah menghilang. Diduga sudah dihapus oleh pemilik akun.

Beberapa postingan yang membagikan unggahan akun IYupayuyu juga tiba-tiba menghilang.

Klarifikasi panitia

Panitia pasar murah sendiri telah mengklarifikasi unggahan daging busuk tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan Diskumperindag Provinsi Gorontalo, Iwan Sondakh mengatakan bahwa proses pengolahan daging sapi yang dijual di pasar murah dijamin aman dan steril.

"Daging itu pemotongannya Rabu sore sampai malam kamis, subuhnya di packing, kemudian dimasukkan ke dalam mobil cool box, artinya secara teknis sudah bisa menjamin kualitasnya," kata Iwan kepada VIVA Gorontalo, Jumat 28 April 2023.

"Tiba di lapangan, masih ada yang beli, tapi ketika mereka sampai ke rumah sudah berubah (membusuk)," sambungnya.

Iwan mengatakan ketika muncul komplain dari pembeli, pihaknya langsung melakukan ganti rugi.

Selain itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Iwan langsung menutup pasar murah.

"Sebagai bentuk tanggung jawab, kami kembalikan uangnya. Di lokasi saya sampaikan ini daging kalau nanti di pakai hari Sabtu disimpan di freezer dengan baik, karena kita tahu barang ini bagus," ujar Iwan.

Terkait unggahan akun IYunpayuyu, Iwan tak ingin mempersoalkannya lagi.

Yang terpenting saat ini adalah penyelesaian masalah. Sampai dengan saat ini panitia masih menerima warga yang meminta ganti rugi.

"Postingan itu ada dialektika, ada yang bilang bagus ada juga yang tidak, kita tidak ingin masuk disitu," jelasnya.

"Yang penting itu penyelesaian. Paling tidak kita layani masyarakat yang komplain, kita ganti kerugiannya mereka," pungkas Iwan.