Diduga Kesal Lantaran Dimarahi Ayahnya, Siswi SMP di Gorontalo Ditemukan Tewas Gantung Diri

Ilustrasi gantung diri
Sumber :
  • U-Reeport

Bone Bolango, VIVA Gorontalo - Seorang siswi SMP di Gorontalo berusia 14 tahun ditemukan tewas gantung diri, Kamis 15 Juni 2023.

Korban ditemukan oleh ayahnya gantung diri menggunakan tali ayunan bayi sekitar pukul 09.00 Wita di rumahnya yang berada di Kabupaten Bone Bolango.

Kasatreskrim Polres Bone, Iptu Muhammad Arianto menjelaskan sebelum ditemukan tak bernyawa, korban sempat dimarahi ayahnya sebelum berangkat sekolah.

"Korban sakit hati karena dimarahi orang tuanya," kata Iptu Muhammad Arianto.

Saat ditemukan, korban masih mengenakan seragam sekolah. Tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

Lebih lanjut dijelaskan Iptu Muhammad Arianto, untuk sementara kasus ini murni bunuh diri dengan motif sakit hati. 

Polisi masih melakukan pemeriksaan sementara pihak keluarga menolak proses autopsi. 

"Dari hasil pemeriksaan awal, bisa kita simpulkan korban meninggal memang karena gantung diri karena kita lihat ada bekas ikatan di leher yang menandakan pembuluh darahnya pecah."

"Tanda-tanda kekerasan tidak ada. Untuk autopsi sudah ada penolakan dari keluarga, tapi nanti akan berkembang di pemeriksaan. Korban ditemukan masih berseragam sekolah," pungkas Iptu Muhammad Arianto.

Lokasi gantung diri siswi SMP di Gorontalo

Photo :
  • VIVA Gorontalo/Yakub

Kronologi kejadian

Ayah korban, Farhan Lumuwu mengakui jika sempat memarahi korban sebelum kejadian. Farhan marah lantaran korban sering membantah.

Sebelum menemukan anaknya tewas Farhan lebih dulu berangkat ke tempat kerjanya yang berada di Kota Gorontalo sekira pukul 07.00 Wita.

Namun, setiba di tempat kerja perasaan Farhan tidak karuan. Dia menelepon anaknya di rumah, tapi tidak diangkat. Setelah itu dia putuskan mengecek langsung ke rumah.

"Saya ketuk pintu kamarnya, tetapi tidak dibuka. Kemudian saya keluar melihat dari jendela," katanya.

Setelah mendapati anaknya tewas gantung diri, Farhan langsung mendobrak pintu kamar korban. Kejadian ini kemudian dilaporkan aparat desa ke polisi. 

Sementara itu dari informasi yang dihimpun VIVA Gorontalo di lokasi kejadian, korban saat ini duduk di kelas VII. Menurut teman sekelasnya, korban terkenal aktif di sekolah.

Rencanan keluarga korban akan dimakamkan di pekuburan keluarga, tidak jauh dari lokasi kejadian.

Informasi ini tidak untuk ditiru. Jika Anda merasa adanya gejala depresi, permasalahan psikologi, yang berujung pemikiran untuk melakukan hal yang sama segera konsultasikan ke psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental.