Hindari! 5 Bahasa Tubuh Ini Tidak Disukai HRD saat Wawancara Kerja

Ilustrasi wawancara kerja
Sumber :
  • ThinkStock

Gorontalo – Momen wawancara kerja sangatlah penting untuk setiap pelamar kerja, sehingga bahasa tubuh yang digunakan juga dapat memberikan pengaruh besar pada kesan yang diberikan kepada HRD. 

Sebagaian dari kita mungkin tidak menyadari bahwa bahasa tubuh yang digunakan dapat memberikan kesan yang positif atau malah negatif. 

Wawancara kerja juga bisa menjadi momen yang cukup menegangkan bagi setiap orang. Tapi, dengan kita memperhatikan bahasa tubuh yang tepat, tentunya kita dapat memberikan kesan yang baik kepada HRD. 

Nah kali ini kita akan membahas lima bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari saat wawancara kerja, dilansir dari Newscientist Jobs. 

  • Bahasa tubuh yang terkesan sedang menutupi sesuatu

Bahasa tubuh yang terbuka, seperti posisi duduk yang tegak dan terbuka serta pandangan mata yang terbuka dan jelas dapat menunjukkan bahwa Anda terbuka dan mudah didekati. 

Hindari posisi duduk yang membungkuk atau bersikap tertutup dengan menghindari kontak mata. Cobalah untuk tetap santai, tetapi tetap memberikan kesan bahwa anda terbuka untuk percakapan dan diskusi.

  • Bahasa tubuh yang arogan

Jangan menatap atau menatap terlalu dekat pada pewawancara karena hal ini dapat menunjukkan ketidaktaatan atau ketidakpatuhan. 

Sebaliknya, cobalah untuk menunjukkan bahasa tubuh yang sopan dan menghargai, tetapi tetap menunjukkan bahwa anda tahu apa yang anda inginkan. 

  • Bahasa tubuh yang kurang antusias 

Sebagai calon karyawan, kita pastinya ingin menunjukkan bahwa kita antusias dengan posisi yang dilamar. Cobalah untuk menunjukkan bahasa tubuh yang positif dan optimis. 

Hindari bahasa tubuh yang menunjukkan ketidakantusiasan, seperti menggeleng-gelengkan kepala atau menarik wajah Anda. Sebaliknya, tunjukkan senyuman dan sikap yang positif.

  • Bahasa tubuh yang kurang percaya diri

Saat menghadapi wawancara kerja, pastikan bahwa kamu menunjukkan diri sebagai seseorang yang percaya diri. 

Bahasa tubuh yang buruk, seperti merunduk atau menundukkan kepala sering kali diartikan sebagai tanda ketidakpercayaan diri. 

Sebaliknya, cobalah untuk menunjukkan bahasa tubuh yang positif dan tegas, seperti memegang kepala tegak dan menatap mata pewawancara dengan penuh keyakinan.

  • Bahasa tubuh yang tidak santai atau tegang

Saat wawancara kerja, penting untuk menunjukkan bahwa anda bisa berbicara dan berperilaku dengan santai. 

Bahasa tubuh yang kaku atau terlalu tegang dapat membuat kesan bahwa anda terlalu canggung atau tidak nyaman dalam situasi tersebut.

Cobalah untuk tetap santai dan berbicara dengan nada suara yang tenang, tetapi pastikan Anda tetap memberikan kesan bahwa Anda serius dan profesional.