Arti Kata 'Maneh' yang Bikin Guru Honorer di Cirebon Dipecat karena Kritik Ridwan Kamil
- Azizi Erfan
Gorontalo –Sabil Fadilah, seorang guru honorer di Cirebon harus dipecat lantaran mengkritik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Sabil mengkritik lewat kolom komentar pada unggahan Ridwan Kamil yang memberikan apresiasi terhadap siswa yang rela patungan untuk membelikan sepatu untuk teman sekelasnya.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil? ("Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)," tulis Sabil, pada Rabu 15 Maret 2023.
Komentar Sabil langsung dibayar kontan. Data Pokok Pendidik (Dapodik) miliknya langsung dicabut. Dua sekolah tempatnya mengajar yakni SMK Telkom dan SMK Ponpes Manbaul Ulum langsung memecatnya.
Usut punya usut, komentar Sabil di kolom komentar Ridwan Kamil tembus ke pihak sekolah lantaran sang gubernur mengirim direct message ke akun instragram sekolah berisi tangkapan layar komentar Sabil.
"tidak pantas seorang guru spt itu,” tulis Ridwan Kamil.
Dari sebuah kalimat ‘Maneh” membuat seorang guru SMK kehilangan pekerjannya, lantas sebenarnya apa arti kata maneh tersebut, secara umum kata sunda 'maneh' memiliki arti dalam Bahasa Indonesia kamu.
Memang tidak ada yang aneh dalam sebuah arti kata tersebut. Tetapi dalam Bahasa Sunda atau disebut dengan undak-usuk atau dikenal dengan sopan satun bahasa, mengandung makna berbeda jika salah dalam penafsiran atau penerapan.
Meski demikian sopan santun Bahasa Sunda juga sangat beragam dengan dipengaruhi wilayah atau daerah tertentu.
Dalam kosa kata Bahasa sunda kata ‘maneh’ memiliki arti kata yang sama dengan 'sia’ dan “Anjeun’, tapi memiliki tataran atau derajat bahasa yang berbeda.
Dalam Bahasa Sunda kata ‘kamu’ secara berurutan derajat terendah dimulai dari kata ‘sia’ ‘maneh’ dan ‘anjeun’
Kata ‘sia’ hanya boleh diucapkan kepada lawan bicara dengan usia dibawah yang mengucapkan, selanjutnya kata ‘maneh’ dapat digunakan kepada lawan bicara maksimal sebaya.