Cegah Penumpukkan Sampah Akibat Penutupan TPA Piyungan, Sejumlah Warga Kelola Sampah Secara Mandiri

Ilustrasi penumpukan sampah
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Gorontalo – Sejumlah warga Kota Jogjakarta mulai membuat pengelolaan sampah secara mandiri. Hal ini sebagai langkah untuk mengantisipasi membengkaknya volume sampah, akibat ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, oleh pemerintah setempat selama 1,5 bulan.

Beberapa warga bahkan membuat lubang sampah sementara, yang akan digunakan secara komunal.

Lubang tersebut digunakan untuk menampung sementara sampah-sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga.

Salah satunya di RW 05, Mantrijeron Kota Yogyakarta dimana warga mengoptimalkan pembuangan sampah rumah tangga di Bank Sampah Delima.

Sekretaris RW 05, Sodiq menjelaskan, untuk warga yg telah berlangganan sampah ke pihak ke tiga bisa tetap lanjut.

Sementara untuk rumah warga yang punya lahan kosong supaya membuat jugangan atau lobang sampah mandiri. 

Bahkan warga di masing-masing RT (4 RT) diminta membuat Jugangan Komunal untuk melayani warga yang tidak punya lahan. 

"Warga yang mempunyai lahan kosong bisa secara efektif nyata membuat jugangan mandiri. Nah kalau rumah warga yg tidak punya lahan bisa memanfaatkan Biopori Jumbo 2 unit (khusus sampah organik dan sisa makanan)," jelas Sodiq.

Meski demikian, Sodiq menjelaskan untuk sampah anorganik diharapkan supaya disimpan terlebih dulu di rumah atau disetorkan di Bank Sampah Delima. 

Adapun sosialsiasi untuk tidak membuang sampah sembarangan juga terus dilakukan. Mereka membuat spanduk untuk mencegah warga luar yang hendak membuang sampah di sepanjang jalan wilayah RW 05.

"Dilarang membuat sampah di sembarang tempat, jika melanggar langsung dilaporkan ke pihak berwajib. Ronda siskamling digiatkan untuk keliling jalan melakukan pengawasan terhadap aksi membuang sampah sembarangan," pungkas Sodiq.

Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com pada hari Selasa, 25 Juli 2023 dengan judul: TPA Piyungan Ditutup, Warga Yogyakarta Optimalkah Bank Sampah dan Jugangan Komunal