Rekam Jejak Julian Schwarzer, Kiper Arema FC dengan 8 Save Krusial di Laga Debut Kontra Persis Solo

- ligaindonesiabaru.com
VIVA Gorontalo – Nama Julian Schwarzer menarik perhatian pada pertandingan Persis Solo vs Arema FC, Minggu, 30 Juli 2023.
Julian Schwarzer mencatatkan delapan penyelamatan krusial saat Arema FC dibombardir Persis Solo selama 90 menit pertandingan.
Bertandang ke kandang Persis Solo, tim berjuluk Singo Edan ini sejatinya unggul lebih dulu melalui sepakan penalti Gustavo Almeida pada menit 19.
Namun sayang, keunggulan tersebut hanya bertahan hingga menit ke 72 setelah Messidoro berhasil menyamakan kedudukan melalui skema yang sama.
Sejak pertandingan dimulai, tim tuan rumah memang lebih menguasai pertandingan.
Tercatat hingga babak pertama usai, meski kalah dalam skor, namun Persis mencetak enam tendangan tepat sasaran.
Namun semuanya gagal dikonversi menjadi gol.
Salah satu aktor yang menggagalkan peluang-peluang Persis Solo adalah Julian Schwarzer Garcia.
Pemain berusia 23 tahun ini memiliki paspor Filipina.
Meski lahir dari seorang Ayah berkewarganegaraan Australia, namun Julian memiliki darah Filipina dari Ibunya.
Nama terakhir Julian pun diambil dari nama Ibunya, Paloma Garcia.
Darah sepak bola mengalir deras dalam diri Julian Schwarzer.
Bagaimana tidak, selain Ayahnya yang merupakan kiper dengan jam terbang tinggi.
Ibu Julian, Paloma Garcia juga lahir dari seorang ayah mantan pemain sepak bola Universitas De La Salle di Manila.
Sebelum memutuskan bergabung dengan Arema, Julian bermain di Malaysia bersama Kuching City.
Julian Schwarzer, kiper baru Arema FC
- Twitter @AremafcOfficial
Ia juga sempat menimbah ilmu di mantan klub Ayahnya, Fulham pada tahun 2020-2022.
Julian juga memiliki tiga caps bersama timnas Filipina.
Kiper kelahiran Harrotage, Inggris ini merupakan anak dari legenda Middlesbrough, Mark Schwarzer.
Bersama tim berjuluk The Boro itu, Schwarzer mengoleksi 367 penampilan sepanjang berkarir dari 1997-2008.
Di tahun berikutnya Ia memutuskan pindah ke Fulham.
Ia memiliki 172 caps selama lima tahun bermain di Craven Cottage, markas Fulham.
Hingga akhirnya di penghujung karir, Schwarzer menghabiskan waktu bersama Chelsea dan Leicester City.
Sementara selama berseragam timnas Australia, Schwarzer memiliki 109 penampilan.
Schwarzer sudah mengawal gawang timnas Socceroos sejak 1993 dimulai dari kelompok umur 17.
Hingga akhirnya pada tahun 2013 ia memutuskan gantung sepatu di usia 41 tahun.
Pencapaian terbaiknya adalah mengantarkan Australia ke babak 16 besar Piala Dunia 2006 namun kalah dari Italia.
Ia juga turut tampil di Piala Dunia 2010 meski tersingkir di fase grup.