Kelompok Hacker Lockbit 3.0 Serang BSI, Siapa Mereka?
- Pexel
Gorontalo – Ransomware Lockbit 3.0 sejak awal Mei 2023 kemarin telah menyerang Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan mencuri 15 juta data pengguna.
Lantas siapa Lockbit 3.0 sebenarnya?
Menurut Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Amerika Serikat, Lockbit 3.0 adalah ransomware terbaru yang lebih sulit ditangani.
Lockbit 3.0 dikenal juga dengan nama Lockbit black. Memiliki kemiripan denfan ransomware Blacmatter dan Blackcat.
LockBit 3.0 berfungsi sebagai model Ransomware-as-a-Service (RaaS). Versi ini adalah pengembangan dari versi ransomware sebelumnya, LockBit 2.0, dan LockBit.
Mengutip Kaspersky, Ransomware LockBit adalah software atau perangkat lunak berbahaya. Sofware ini dirancang untuk memblokir akses pengguna ke sistem komputer.
Pemilik sistem hanya dapat mengakses data tersebut apabila membayar tebusan kepada LockBit.
Maka secara otomatis akan memeriksa data-data yang berharga, menyebarkan infeksi, dan mengenkripsi semua sistem komputer dalam sebuah jaringan.
Ransomware ini sebeluknya dikenal dengan ransomware ABCD sebagai crypto virus.
Ransomware ini biasanya meminta tebusan kepada perusahaan atau organisasi pemerintah ketimbang pribadi. Ini dilakukan sebagai tebusan untuk membuka data yang di enkripsi.
Sebelumnya, Ransomware Lockbit 3.0 diduga telah menyerang sistem teknologi informasi (TI) Bank Syariah Indonesia (BSI).
Akibatnya layanan perbankan ATM maupun mobile banking (m-banking) sejak Senin kemarin mengalami gangguan.
Dugaan tersebut diungkap Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto lewat cuitannya. Ia bahkan melampirkan tangkapan layar pengumuman Lockbit 3.0.
"Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dengan alasan maintenance (perbaikan). Hari ini terkonfirmasi bahwa mereka menjadi korban ransomware," katanya, melalui akun Twitter, Sabtu, 13 Mei 2023.