'Berkas' Liburan ke Luwuk yang Tercecer Akhirnya Ditemukan
- Yakub Mianto Kau
Konon katanya, Saat bukit dan rumputnya menghijau, bukit lenyek terlihat seperti sebuah bukit dan savana yang menghijau di negeri seberang Selandia Baru. Tapi pemandangan itu tak saya temuka saat berkunjung kesana, karena sedang musim kemarau. Sekalipun begitu, pemandangannya yang kering kecoklatan membuat saya serasa di Arab.
Sebenarnya, selain beberapa bukit tadi, masih ada beberapa tempat lagi yang saya datangi selama 72 jam berada di Kota Luwuk. Semuanya layak jadi catatan.
Misalnya, ketika menyaksikan Matahari yang terbenam syahdu di Pantai Kilo 5, merawat silaturrahmi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lalong, mencicipi tai tea milik teman saya Tari, dan nikmatnya ayam Geprek di depan Mesjid Agung Kota Luwuk.
Yang lalu biarlah berlalu. Masih ada kesempatan untuk mendulang cerita dan perasaan yang sama di waktu berbeda.