Heboh Daging di Pasar Murah Gorontalo Membusuk dan Berubah Warna, Begini Kronologinya

Daging dari pasar murah pemrov gorontalo membusuk
Sumber :
  • Yakub

Gorontalo – Baru-baru ini beredar di media sosial daging yang dijual di pasar murah milik Pemerintah Provinsi Gorontalo busuk dan berubah warna.

Rumor! Persib Panggil Robert Rene Alberts Jadi Dirtek 

Salah satu akun yang mengunggah kejadian itu di Facebook bernama Iyunpayuyu pada Kamis, 27 April 2023 kemarin.

Akun Iyunpayuyu mengatakan bahwa daging yang dibeli dari pasar murah membusuk seperti bau bangkai.

Salah Satunya Stalking Medsos, Ini 6 Kebiasaan Buruk Menyenangkan dan Dapat Membuang Energi

"Daging pasar murah depe bau (baunya) sama deng (dengan) tikus mati," tulis akun Iyupayuyu.

Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dan di share puluhan kali.

Pesta Persib Tercoreng Aksi Anarkis Bobotoh, PSSI Sampai Berikan Ultimatum

Namun, saat VIVA Gorontalo menghubungi akun tersebut tidak mendapat respon.

Tangkapan layar unggahan akun Iyunpayuyu

Photo :
  • Facebook

 

Menanggapi hal itu, Kabid Perdagangan Diskumperindag Provinsi Gorontalo, Iwan Sondakh mengatakan saat itu pihaknya memang sedang menggelar kegiatan pasar murah di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Kamis 27 April 2023

Di pasar murah ini berbagai macam bahan sembako termasuk daging dijual dengan harga subsidi alias separuh harga. Khusus daging dibandrol dengan harga Rp70 ribu per kg.

Dia memastikan proses pengolahan daging sapi sebelum di jual sudah dilakukan dengan baik.

Namun, setibanya di pasar para pembeli protes lantaran kondisi daging membusuk.

"Daging itu pemotongannya Rabu sore sampai malam kamis, subuhnya di packing, kemudian dimasukkan ke dalam mobil cool box, artinya secara teknis sudah bisa menjamin kualitasnya," kata Iwan kepada VIVA Gorontalo, Jumat 28 April 2023.

"Tiba di lapangan, masih ada yang beli, tapi ketika mereka sampai ke rumah sudah berubah (membusuk)," sambungnya.

Senada dengan Iwan, Aisa Menu sebagai pihak ketiga penyedia daging sapi juga mengaku heran dengan kejadian tersebut.

Aisa memastikan kondisi daging yang dijual benar-benar terjaga kualitasnya. 

Bahkan dari proses pembelian sapi, penyembelihan, pengolahan, hingga pengepakan tidak ada yang aneh.

"Sebelum berangkat ke pasar, kita masih pastikan kondisi daging dalam mobil cool box. Semua baik-baik saja," kata Aisa.

"Di lokasi pemotongan semua terjamin keamanannya, bisa diperiksa di CCTV yang terpasang di gudang," sambung Aisah.

Tanggung jawab

Aisa mengaku sulit menerka apa yang baru saja menimpanya. Sebagai bentuk tanggung jawab, ia bersedia mengganti kerugian konsumen.

"Hari ini sudah ada sekitar 60 lebih orang yang datang meminta ganti rugi. Semua kita layani," kata Aisa.

Salma Zees (55) salah satu pembeli yang ditemui VIVA Gorontalo mengaku sempat membeli daging sebanyak 2 kg.

Namun, ketika akan dimasak daging tiba-tiba berubah warna dan membusuk.

"Saya beli 2 kg, sampai di rumah busuk dan berubah warna. Sudah direbus masih sama," kata Salma.

Salma Zees (tengah) mendapat ganti rugi dari panitia

Photo :
  • Yakub

 

Warga Kampung jawa ini sudah mendapat ganti rugi berupa pengembalian uang. 

Ia juga mengaku tidak keberatan dengan peristiwa ini.

"Sudah clear. Cuma kita kasihan juga sudah terlanjur di posting di fb," pungkas Salma.