Panitia Soal Daging Busuk di Pasar Murah Gorontalo: Sudah Dijamin Kualitasnya
- Istimewa
Gorontalo – Panitia maupun pihak ketiga pasar murah pemerintah Provinsi Gorontalo memastikan daging yang dijual dalam kondisi steril.
Dalam pengolahannya tidak ada masalah sedikitpun. Sapi yang disembelih dibeli dari Pasar Pulubala berjumlah 14 ekor.
Sapi-sapi tersebut disembelih di Lingkungan Halabolu, Kelurahan Bolihuangga, Kecamatan Limboto.
Aisa bilang mulai dari proses penyembelihan hingga pengepakan semua dipastikan aman.
"Sapi kita beli dalam keadaan sehat, dan yang mengerjakan masyarakat sendiri bahkan ada yang dari Hutabohu," kata Aisa kepada VIVA Gorontalo, Kamis, 28 April 2023.
Aisa bahkan memastikan seluruh pengerjaan atau pengolahan daging sapi sebelum dijual terekam CCTV di lokasi pengerjaan.
"Ada 8 CCTV di gudang bisa di cek disitu," kata Aisa.
Pihaknya sendiri masih memastikan kondisi daging-daging tersebut sebelum dibawa menggunakan mobil cool box ke pasar.
"Kita masih sempat buka box mobil, semua baik-baik saja, tidak ada yang aneh," ungkapnya.
Nahasnya, ketika tiba di pasar, daging-daging tersebut membusuk dan berubah warna.
"Awalnya saya pikir cuma bau darah. Kita tidak habis pikir dagingnya sampai berubah warna."
Namun, tidak semua daging yang dijual membusuk dan berubah warna. Ada juga yang masih segar dan sudah diolah menjadi beberapa menu.
"Ada yang sudah jadi bakso. Ada juga yang bilang kalau dagingnya baik-baik saja."
Aisa sendiri mengaku tidak mempersoalkan kejadian ini lagi. Dia bahkan mengimbau bagi yang merasa dirugikan dengan peristiwa ini bisa langsung menuntut ganti rugi.
Pun dengan sisa daging yang tidak sempat dijual sudah dimusnahkan dengan cara dikubur untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Hari ini sudah ada sekitar 60 orang lebih yang datang meminta ganti rugi. Semua kita layani," kata Aisa.
Salma Zees (55) salah satu pembeli yang ditemui VIVA Gorontalo mengaku sempat membeli daging sebanyak 2 kg.
Namun, ketika akan dimasak daging tiba-tiba berubah warna dan membusuk.
"Saya beli 2 kg, sampai di rumah busuk dan berubah warna. Sudah direbus masih sama," kata Salma.
Warga Kampung jawa ini sudah mendapat ganti rugi berupa pengembalian uang.
Ia juga mengaku tidak keberatan dengan peristiwa ini.
"Sudah clear. Cuma kita kasihan juga sudah terlanjur di posting di fb," pungkas Salma.
Iwan Sondakh, Kabid Perdagangan Dikumperindag Provinsi Gorontalo mengatakan hal yang sama.
Saat menerima komplain masyarakat di lokasi pasar murah, dirinya langsung meminta maaf serta mengganti uang pembeli.
"Saya bilang saya minta maaf kalau memang itu tidak sesuai keinginan hatinya. Saya tanggung jawab, uangnya saya kembalikan," kata Iwan.
"Pulang dari salat Maghrib masih ada yang datang tiga orang mau beli, saya bilang sudah tutup, karena sudah ada komplain kan," pungkas Iwan.
Iwan juga mengaku tidak mempersolkan peristiwa ini lagi. Yang terpenting saat ini adalah penyelesaiannya.
Ia juga sempat mengecek ke beberapa pembeli bahwa daging yang mereka beli dari pasar murah masih dalam kondisi segar.
"Yang penting itu penyelesaian. Paling tidak kita layani masyarakat yang komplain, kita ganti kerugiannyam," jelas Iwan.
"Dari beberapa pembeli sempat saya cek mereka punya masih bagus dan bisa di pakai," pungkasnya.
Sebelumnya beredar di media sosial daging busuk yang dijual di pasar murah milik Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Salah satu akun yang mengunggah kejadian itu di Facebook bernama Iyunpayuyu pada Kamis, 27 April 2023 kemarin.
Akun Iyunpayuyu mengatakan bahwa daging yang dibeli dari pasar murah membusuk seperti bau bangkai.
"Daging pasar murah depe bau (baunya) sama deng (dengan) tikus mati," tulis akun Iyupayuyu.
Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dan di share puluhan kali.
Namun, saat VIVA Gorontalo menghubungi akun tersebut tidak mendapat respon.
Belakang unggahan tersebut diduga telah dihapus oleh pemilik akun IYunpayuyu.