Indonesia Jadi Rumah Pasar Makanan Online Tahun 2022, Terbesar di ASEAN

Aplikasi pesan antar makanan online
Sumber :
  • Erik Mclean/Pexels

GorontaloPesan makanan online sudah seperti habbit orang Indonesia dewasa ini. Bukan karena malas memasak, tapi pengaruh kecanggihan teknologi yang memungkinkan segala aktifitas bisa dilakukan secara online.

Saling Sikut di Championship Series, Pelatih Bali United Angkat Topi untuk Persib Bandung

Aktivitas pesan makanan online di Indonesia pun ditunjang dengan menjamurnya aplikasi pesan antara makanan online di Indonesia. Kehadiran aplikasi ini pun menghadirkan kemudahan dalam membeli makanan dan minuman sesuai keingginan pengguna.

Bukan cuma pembeli, penjual pun sangat terbantu dengan kehadiran aplikasi-aplikasi tersebut. Di Indonesia sendiri ada beragam aplikasi yang menawarkan fitur-fitur tersendiri. Misalnya GoFood, Grabfood, SayurBox, dan masih banyak lagi.

Bek Persib Bandung Antusias Hadapi Bali United di Championship Series

GrabFood menjadi raja aplikasi pesan antar makanan se-Asia Tenggara. Militansi GrabFood dalam melakukan penetrasi pasar meluas hingga ke Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.

Menurut laporan Momentum Works teranyar, Indonesia menjadi rumah bagi aplikasi pasar makanan online atau online food delivery terbesar se-Asia tenggara pada tahun 2022. 

Marselino Ferdinan Menangis Sesegukan Usai Gagal Gendong Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Irak

Saking banyaknya pasar makanan online, nilai transaksi bruto Gross Market Value (GMV) Indonesia tembus 67,8 triliun atau setara 27,6 persen total bruto pasar Asia tenggara.

Masih dalam laporan Momentum Works mencatat, GMV pasar makanan online ini tumbuh tidak merata di setiap negara. 

Yang terjadi saat ini adalah nilai GMV justru turun pada negara yang memiliki pasar lebih. Sebaliknya, pasar yang lebih kecil justru melonjak tinggi.

Indonesia sendiri masuk dalam tiga besar pasar makanan online terbesar di Asia tenggara. Di bawah Indonesia ada Thailand dan Singapura. Masing memiliki nilai bruto 54,2 triliun dan 37,6 triliun. Tiga pasar terbesar ini mengalami penurunan GMV mencapai 2,5 miliar dolar. 

Penurunan ini disebabkan oleh pembatasan mobilisasi permintaan layanan makanan secara offline.

Berikut daftar negara dengan nilai transaksi bruto pesan makanan online terbesar di ASEAN:

1. Indonesia, Nilai transaksi bruto 4,5 miliar dolar

2. Thailand, nilai transaksi bruto 3,6 miliar dolar

3. Singapura, nilai transaksi bruto 2,5 miliar dolar

5. Filipina, nilai transaksi bruto 2,4 miliar dolar

6. Malaysia nilai transaksi bruto 2,2 miliar dolar

7. Vietnam nilai transaksi bruto 1.1 miliar dolar