Viral! Rocky Gerung 'Diserang' Seorang Wanita: Jangan Jadi Pengecut
- tangkapan layar
VIVA Gorontalo – Pengamat politik, Rocky Gerung diserang seorang wanita di luar gedung Bareskrim Polri.
Wanita itu terlihat menghampiri Rocky Gerung yang baru keluar dari gedung tersebut dan mendorongnya sampai nyaris kecebur selokan.
Aksi wanita tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 2,15 menit dan viral di media sosial.
Dalam video, wanita yang belum diketahui identitasnya itu mengenakan kaos putih bertuliskan Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung.
Awalnya wanita tersebut menanyakan kabar dan proses hukum Rocky Gerung. Namun, tiba-tiba wanita itu mengamuk dan mendorong Rocky Gerung.
"Halo apa kabar, bagaimana pertanggungjawabannya?" tanya wanita itu.
"Masih di proses," jawab Rocky Gerung.
"Anda sadar enggak apa yang sudah Anda lakukan untuk bangsa ini," kata wanita itu lagi sambil mendorong Rocky Gerung.
"Anda memecah belah bangsa ini. Anda udah tua, katanya profesor," sambung wanita itu.
Bukan cuma Rocky Gerung, Hariz Azhar yang menjadi kuasa hukum Rocky Gerung juga mendapat perlakuan yang sama.
Beberapa orang di sekitarnya, termasuk Haris Azhar mengingatkan agar perempuan itu tak main fisik.
"Silakan bicara asal jangan main fisik."
Tidak lama, teman-teman perempuan tersebut langsung ricuh dengan tim yang mendampingi Rocky Gerung.
Bahkan, perempuan berkaos putih, rambut pendek, dan memakai kaca mata hitam itu sempat menarik tangan Rocky Gerung.
Akhirnya, Rocky Gerung dibawa masuk lagi oleh polisi ke dalam.
“Jangan jadi pengecut lu Rocky Gerung. Anda melindungi,” ujar perempuan berambut pendek lagi.
Sebagaimana diketahui, Rocky Gerung diperiksa Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, menurut Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandani Rahardjo Puro, Rocky Gerung dimintai klarifikasi tentang penyebaran berita bohong.
“Bahwa yang menjadi bahan laporan polisi atau klarifikasi saat ini adalah tentang penyebaran berita bohong, sehingga menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat,” kata Djuhandani di Mabes Polri pada Rabu, 6 September 2023.