Timnas Indonesia U-23 Kental dengan Karakter Asean, Pelatih Irak Soroti 3 Pemain Ini
- PSSI
VIVA Gorontalo – Pelatih Irak, Radhi Shenaishil soroti performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23.
Irak akan berebut tempat ketiga dengan Indonesia di Piala Asia U-23.
Baik Irak maupun Indonesia sama-sama mengincar kemenangan.
Pemenang di laga ini secara otomatis melenggang ke Olimpiade Paris.
Melawan Indonesia bukanlah tugas mudah bagi Radhi Shenaishil.
Eks pemain Timnas Irak ini sadar jika Indonesia U-23 di tangan Shin Tae-yong jauh berkembang.
Indonesia memeragakan gaya bermain sepak bola Asean dengan transisi cepat.
"Kami telah memantau pemain Indonesia dengan sangat cermat sejak awal turnamen – mereka sangat bagus, berkembang, dan terhormat di lapangan,” kata Radhi dikutip dari situs resmi AFC, Rabu, 1 Mei 2024.
"Sepak bola Asean dikenal dengan transisi yang sangat cepat dan cepat dan kita harus sangat berhati-hati untuk menghentikannya, terutama jika menyangkut penyerang mereka," sambungnya.
Ada beberapa pemain yang diwaspadai Radhi Shenaishil pada pertandingan nanti.
Tiga di antaranya audah jelas adalah trio Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Rafael Struick.
Ketiga pemain sangat menonjol dengan permainan cepat setiap pertandingan.
1. Marselino Ferdinan
Marselino Ferdinan kerap membongkar pertahanan lawan dengan skill individu yang dipadukan dengan kecepatan.
Ia menjadi salah satu pemain yang sulit tergantikan di kubu Indonesia U-23.
Sejauh ini, ia telah mengemas dua gol dan berada di belakang striker Irak, Ali Jasim di puncak top skor sementara Piala Asia U-23 dengan tiga gol.
2. Witan Sulaeman
Witan Sulaeman juga tampil menonjol dengan kecepatan dan umpan-umpan pendek.
Di pertandingan kali ini, Witan sudah pasti akan menjadi pilihan utama Shin Tae-yong.
Sejauh ini ia telah mencatat satu gol dan satu assist untuk Indonesia U-23.
3. Rafael Struick
Sempat absen di laga semifinal kemarin, Rafael Struick dipastikan tampil di laga ini.
Rafael Struick punya kecepatan dan skill individu mumpuni yang kerap merepotkan lini pertahanan lawan.
Ia juga mahir membuka ruang untuk Witan dan Marselino mengkreasi peluang.
Ketidakhadirannya di semifinal kemarin sangat berasa. Peran Witan dan Marselino sampai tidak terasadi tim.