Haedar Nashir: Muhammadiyah Jadi Penyeimbang di Tengah Perbedaan Pilihan Politik
- IG @haedarnashirofficial
Gorontalo – Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan organisasinya akan menjadi penyeimbang di tengah perbedaan pilihan politik.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kajian Ramadan di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu, 25 Maret 2023 kemarin.
Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah bukanlah partai politik. Siapapun yang bakal jadi capres/cawapres, yang terpenting adalah persatuan meski pilihan politik berbeda.
"Tidak kalah pentingnya Muhammadiyah akan menjaga keseimbangan agar bangsa ini tetap rukun, guyup, biarpun berbeda pilihan politiknya. Karena harganya terlalu mahal kalau gara-gara politik kita kemudian pecah belah," kata Haedar dikutip dari VIVA.co.id, Senin 27 Maret 2023.
Muhammadiyah, kata Haedar, hanya memiliki satu kriteria untuk calon presiden pada pilpres 2024 mendatang.
TIdak dijelaskan dari partai atau golongan mana, yang terpenting kata dia sosok itu punya visi misi membangun Indonesia jauh lebih baik kedepan.
Begitu pun dengan warga Muhammadiyah, yang dipersilakan memilih dengan keyakinannya sendiri.
"Jadi kita gerakan supaya masyarakat warga Muhammadiyah memilih sesuai dengan keyakinannya. Dan yang bisa membangun Indonesia ke depan lebih baik," ungkap Haedar.
Kader dilirik
Haedar sendiri tidak menampik jika ada kader Muhammadiyah yang mulai dilirik dalam bursa capres 2024 mendatang.
Itu adalah hal yang lumrah bagi kader Muhammadiyah. Pesan penting yang ingin disampaikannya adalah kader tersebut harus tanggung jawab, begitu juga sebaliknya.
dilirik berarti menarik kan. Kita dorong mereka, tapi yang melirik harus tanggung jawab. Ya tanggung jawab, harus betul-betul, dia melirik kan harus dia menjadi, harus jadi kan," ujar Haedar.