Seakan Tak Percaya Anaknya Tewas di Tangan OPM, Ayah Pratu Miftahul Arifin: Saya Lemas
- TvOne/Agus Wibowo/Pacitan
Gorontalo – Kabar tewasnya Pratu Miftahul Arifin membuat keluarga begitu terpukul. Kedua orang tua Pratu Miftahul seakan tak percaya putra sulungnya tewas di tangan OPM Papua.
Ayah Pratu Miftahul Arifin, Agus Santoso mengaku tak kuat mendengar kabar tersebut. Ia mendengar kabar tewasnya Pratu Miftahul dari perangkat desa.
Saat itu, Agus Santoso sedang berada di sawah tidak jauh dari rumahnya. Agus dipanggil perangkat desa ke rumahnya. Setiba di rumah, kabar itu langsung membuat tulang-tulangnya lemas.
"Sampai rumah saya lemes mas. Tidak punya tenaga sama sekali setelah mendengar kalau 'anakmu Arifin wes ora enek pak, ketembak'," ujarnya.
Hal yang sama juga dirasakan ibunya, Parmini. Dia tidak percaya kabar yang beredar bahwa anaknya, Arifin gugur dalam tugas.
Ia baru percaya setelah menantunya memberitahu lewat telepon.
"Sempat belum percaya, baru setelah di telepon istri anak menantu saya baru percaya bahwa benar adanya," kata Parmini.
Keluarga berharap, jenazah Pratu Miftahul Arifin bisa dibawa ke kampung halamannya di Desa Nanggungan, Dusun Krajan Kidul Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Apapun kondisi jenazah, keluarga menginginkan Pratu Miftahul Arifin di makamkan di kampung halamannya.
Sebagaimana diketahui, Pratu Miftahul Arifin tewas tertembak kelompok OPM Papua dalam tugas mencari pilot Susi Air yang disandera OPM di wilayah Nduga, Papua Pegunungan.
Pratu Miftahul tertembak, jatuh ke jurang sedalam 15 meter lalu tewas. Kejadian itu terjadi pada Minggu 15 April 2023 kemarin.
Pratu Miftahul Arifin merupakan anggota Tim 3 Badak 3 Satgas Yonif 321/GT Kostrad TNI Angkatan Darat (TNI AD).
