Menengok Lagi Kiprah Uston Nawawi, Nahkoda Baru Persebaya Usai Aji Santoso Dipecat
- Persebaya
VIVA Gorontalo – Setelah resmi ditunjuk menggantikan Aji Santoso sebagai arsitek Persebaya, nama Uston Nawawi ramai jadi perbincangan.
Memang sulit rasanya untuk melepaskan nama Uston Nawawi dengan Persebaya.
Bagaimana tidak, hampir separuh hidupnya dihabiskan untuk tim berjuluk Bajol Ijo itu.
Uston memulai karir pada 1994 silam. Ia bergabung dengan Persebaya Junior.
Pria kelahiran Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur itu memiliki bakat yang luar biasa.
Karena bakatnya itulah, di usia masih 17 tahun Uston terpilih masuk dalam skuad Tim PSSI Baretti.
PSSI Baretti merupakan program pembinaan PSSI yang berlatih di Italia selama setahun.
Tim ini dilatih oleh Romano Matte, pelatih asal Italia sekaligus guru dari Massimiliano Allegri--mantan pelatih Ac Milan dan Juventus.
Uston Nawawi bersama bintang-bintang saat itu seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakit, dan Kurnia Sandi diproyeksikan untuk lolos Piala Dunia U-20 di Qatar, dan Olimpiade 1996 Atalanta.
Semua target dari proyek tersebut tidak tercapai, hingga akhirnya Romano digantikan oleh Danurwindo.
Debut tim senior
Uston Nawawi yang kini berusia 46 tahun itu menjalani debut bersama Persebaya pada 17 November 1996.
Saat itu kompetisi masih bernama Liga Kansas, musim 1996/1997.
Persebaya yang bertemu Persijatim Jakarta Timur (kini Sriwijaya FC) berhasil menang telak 4-1.
Pada pertandingan itu Uston bermain penuh.
Debut memang selalu menjadi sejarah. Dan Uston terus mengukir sejarah bersama tim kebanggaan Surabaya itu.
Enam bulan sejak menjalani debut, Uston kembali menggoreskan tinta dalam sejarah perjalanan karir sepak bolanya.
Pada 17 Mei 1997, untuk pertama kalinya Uston Nawawi mencetak gol bagi Persebaya.
Tak tanggung-tanggung. Tiga gol berhasil Ia lesakkan ke gawang Perikab Kabupaten Bandung pada pertandingan itu.
Pemain yang identik dengan nomer punggung sembilan itu dikenal begitu fenomenal selama bermain bersama Persebaya.
Catatan 63 gol bersama Bajol Ijo tersebut menjadikan dirinya sebagai pemain lokal paling produktif sepanjang masa Persebaya Surabaya.
Nama Uston Nawawi juga tercatat sebagai pencetak gol ke 300 sepanjang keikutsertaan Persebaya di Liga Indonesia.
Kala itu Persebaya bertemu Persipura Jayapura pada lanjutan Liga Bank Mandiri VIII 2002.
Pemain berjuluk "Super Uston" itu mencetak gol pada menit ke-53 melalui sepakan dua belas pas.
Gol tersebut juga sebagai penyeimbang pada pertandingan yang akhirnya berakhir dengan skor 2-2.
Sebagai pemain Persebaya, Uston Nawawi turut menyumbangkan dua gelar juara Divisi Utama Liga Indonesia.
Yaitu di musim 1996/97 dan musim 2004.
Sedangkan sebagai pelatih, Uston berhasil mempersembahkan gelar juara Elite Pro Academy U-20 Liga 1 2019 bersama Persebaya U-20.