Andai Ada VAR, Duel Persebaya Vs Persis Solo di GBT Jadi Milik Laskar Sambernyawa
- Persebaya.id
VIVA Gorontalo – Duel Persebaya vs Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo menyisakan satu keputusan wasit yang masih bisa diperdebatkan.
Pada pertandingan itu, Persebaya berhasil membukan keunggula lewat gol Pulo Henrique menit ke-29.
Proses gol bermula dari serangan balik cepat yang dilancarkan Bajul Ijo.
Andre Oktaviansyah mengirim umpan panjang kepada Robson Duerte yang berdiri bebas di sisi kiri pertahanan Persis Solo.
Robson Duerte terlebih dahulu melewati hadangan pemain belakang tim lawan sebelum melepas umpan silang yang disundul Paulo Henrique.
Kiper Persis Solo sempat menepis sundulan Paulo Henrique tepat di garis gawang.
Jika dilihat seksama, bola sundulan Paulo Henrique sebenarnya belum melewati garis gawang.
Bola memang memantul setelah ditepis Riyandi.
Namun, wasit tetap menghitungnya sebagai gol.
Pemain Persis Solo sempat protes, tetapi wasit tetap pada pendiriannya.
Beruntung Persis Solo mampu menyetak gol penyeimbang pada menit ke-58.
Eks pemain Persebaya, Sho Yamamoto berhasil membobol gawang Ernando Ari menafaatkan umpan Eky Taufik.
Skor 1-1 pun bertahan hingga wasit mengakhiri pertandingan.
Andai ada VAR
Andai BRI Liga 1 sudah menggunakan Video Assistant Referee (VAR), hasil pertandingan bisa jadi berbeda.
Wasit bisa saja meninjau ulang proses terjadinya gol Persebaya di babak pertama.
Dan kemungkinan besar wasit akan menganulir bola tersebut.
Sebab, sangat jelas bola belum melewati garis di antara tiang maupun mistar gawang.
Sesuai aturan pertandingan, bola dianggap masuk atau gol apabila seluruh bagian bola sudah melewati garis.
Apabila masih ada bagian bola yang masih berada di luar garis, maka tidak dianggap gol.
VAR di Liga 1
Rencana penggunaan VAR di BRI Liga 1 memang sebentar lagi akan terealisasi.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah menyiapkan 15 perangkat VAR untuk dipakai di putaran kedua musim ini.
15 perangkat VAR dibeli dari Hawk-Eye Innovations seharga Rp100 miliar.
Pengadaan VAR juga sesuai rekomendasi FIFA sebagai pihak penyedia teknologi tersebut.