Cerita Ritno Kurniawan, Ubah Pembalak Liar Jadi Pemandu Wisata Berbayar
- Satu Indonesia
VIVA Gorontalo – Aktivitas pembalak liar di kawasan Hutan Gamaran, Padang Pariaman Sumatera Barat terbilang cukup meresahkan. Setiap hari tak kurang dari 15 sampai 20 balok kayu dihanyutkan di sungai.
Ritno Kurniawan adalah salah satu masyarakat yang resah dengan aktivitas pembalak liar. Jika dibiarkan aktivitas tersebut bisa mengancam keberlangsungan hidup salah satu pabrik oksigen bagi warga Sumatera Barat.
Namun, bukannya marah, Ritno justru menjadikan masalah tersebut sebagai potensi. Ada celah untuk menciptakan lapangan pekerjaan di tengah maraknya aksi pembalakan liar.
Seperti apa aksi Ritno? Baca artikel ini sampai habis!
Jeli melihat potensi
Ritno menamatkan pendidikannya di Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada pada tahun 2012 lalu. Usai menyandang gelar sarjana pertanian, Ritno memutuskan pulang kampung.
Melihat aktivitas pembalak liar makin meresahkan, Ritno bukannya menceramahi mereka dengan materi baik dari buku maupun dari dalam kelas kuliah. Dia sadar kalau pembalak liar sudah menjadi mata pencaharian warga. Tidak menebang pohon bisa saja tidak makan.
Namun, Ritno mendapatkan ide setelah menyaksikan keindahan sejumlah air terjun di Hutan Gamaran, salah satunya Air Terjun Nyarai. Muncullah ide membangun kawasan ekowisata.
Tak mudah memulai
Menjadi konseptor memang mudah, yang sulit itu mengeksekusinya. Ada saja hambatan maupun rintangan yang terjadi. Sama dengan yang dialami Ritno.
Ritno memulai mimpinya dengan membentuk kelompok sadar wisata atau Pokdarwis pada tahun 2013 dengan nama LA (Lubuk Alung) Adventure.
Para pembalak liar diajak bergabung menjadi pemandu wisata. Namun, mereka takut kehilangan pendapatan Rp150.000 per minggu. Belum lagi para ninik mamak yang menaruh curiga di balik motif Ritno.
Meski demikian, Ritno berhasil meyakinkan mereka. Para pembalak yang dulunya menghasilkan Rp150.000 perminggu, jauh lebih untung dengan pendapatan Rp50.000 sampai Rp80.000 per hari.
Ritno berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk mereka, para pembalak liar. Pokdarwis LA Adventure memiliki 170 pemandu wisata, 80 persennya eks pembalak liar. Hutan aman, lingkungan terjaga, ekonomi Lubuk Alung berkembang.