Korban Kebakaran Depo Pertamina Alami Trauma, Takut Lihat Keramaian
- AP Photo / Dita Alangkara
Gorontalo – Kebakaran Depo Pertamina pada Jumat 3 Maret 2023 kemarin tak cuma mengakibatkan kerugian materil, tapi juga trauma. Seperti yang dialami salah satu korban yang masih berstatus anak SMA.
Sri Heningsih (45) ibu dari korban trauma tersebut bercerita jika anaknya itu masih takut melihat keramaian. Pasalnya, anak Sri melihat langsung kobaran api yang membumbung tinggi ke atas.
"Anak saya yang SMA traumanya mendalam banget. Kalau ada ramai-ramai pasti dia, ‘Aduh, Mama’, gitu pasti," ujar Sri dikutip dari VIVA, Senin 6 Maret 2023.
Kendati demikian, saat ini kondisi trauma anaknya perlahan membaik.
"Iya, sedikit, sedikit, udah saya ini. Dia baru mengalami. Nggak pernah mengalami rasa itu. Soalnya depan mata dia langsung kelihatan banget di sini yang meledak itu," beber Sri.
Tercium bau bensin
Sri menuturkan sebelum kejadian kebakaran dirinya sempat mencium bau bensin dan bau gas. Setelah itu, terasa getaran kencang yang disusul kobaran api.
"Tercium bau gas. Pertama itu bensin, setelah itu terasa banget itu. Itu rumah bergetar, lampu juga. Bergetar itu. Habis itu api besar," ungkapnya.
Seperti diketahui, kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara diduga akibat sambaran petir.
Sebanyak 15 jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri. Terdapat 9 jenazah laki-laki dan 5 perempuan, serta satu body part (bagian tubuh).
Polri sedang melakukan upaya identifikasi jenazah melalui tiga cara yakni melalui DNA, gigi, dan sidik jari.
Dua jenazah telah berhasil diidentifikasi melalui sidik jari. Keduanya adalah Fahrul Hidayatulah, umur 28 tahun dari kantong nomor 007 dan satu lagi bernama Muhammad Bukhori 41 tahun dari kantong 004.