Ridwan Kamil Minta Sekolah Tidak Pecat Guru Honorer yang Kritik Dirinya Pakai Kata Maneh
- twitter @ridwankamil
Gorontalo –Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kaget mengetahui guru honorer yang mengkritik dirinya pakai kata maneh dipecat dari sekolah.
Gubernu yang baru gabung Partai Golkar itu langsung berikan klarifikasi.
Menurutnya, seorang pemimpin dirinua selalu menerima kritik dengan terbuka. Meskipun kritik tersenut disampaikan dengan kasar.
Sejauh perjalanannya menjadi wakikota atau gubernur, Ridwan Kamil mengaku telah menerima ribuan kritik .
Ada yang direspon biasa saja, ada yang diberi penjelasan ilmiah, asapulayang ditanggapi dengan bercanda.
Lantas, terkait komentar Sabil Fadilah, seorang guru honorer yang menggunakan kata maneh saat mengkritik dirinya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu kurang sepakat jika berujung pemecatan.
"Saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan," jelas Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Sabil Fadilah, guru honorer di Cirebon terpaksa harus kehilangan pekerjaannya usai mengkritik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dengan kata 'maneh'.
Kritik Sabil disampaikan di kolom komentar saat Ridwan Kamil menyampaikan apresiasi kepada siswa yang rela patungan beli sepatu untuk sahabatnya. Komentar Sabil langsung disematkan sehingga menjadi sorotan publik.
Sabil beralasan memakai kata mane karena tahu sang gubernur adalah sosok yang ramah dengan para pengikutnya di media sosial.
Selain ramah di medsos, Sabil mengenal Ridwan Kamil adalah sosok yang enak secara personal. Dia pun tercatat sebagai pendukung Eidwan Kamil di Pilgub Jabar kemarin.
Sabil sendiri tahu jika kata maneh hanya digunakan untuk lawan bicara sebaya. Sebab itu dirinya mengaku tidak bermaksud merendahkan suami dari Atalia Praratya itu.
"Dalam bahasa Sunda, yang saya tahu itu ada tiga tingkatan untuk kata ganti 'Kamu'. Yang paling sopan itu Anjeun, terhadap sesama itu Maneh, dan yang paling kasar itu Sia," kata Sabil.