Bukan Prestasi! Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Diabetes Tertinggi di ASEAN, Ini penyebabnya
- Pexel
Gorontalo – Belum lama ini Ikatan Dokter Anak Indonesian (IDAI) merilis data prevalensi diabetes anak di bawah 18 tahun naik 70 kali lipat sepanjang 2010 sampai 2023.
Total penderita sebanyak 1.645 jiwa yang tersebar di 13 wilayah yakni Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Padang, Palembang, Denpasar, Solo, Semarang, Manado, Malang, Jogja.
Dari 13 wilayah ini, Jakarta dan Surabaya menjadi wilayah dengan kasus diabetes anak terbanyak di Indonesia. Namun, jumlah ini masih bisa bertambah karena belum teemasuk dari wilayah lain.
Data IDAI mengungkapkan anak penderita diabetes paling banyak berusia 10-14 tahun dengan jumlah persentase 46,23 persen. Kemudian anak berusia 5-9 tahub sebanyak 31,05 persen, dan anak dari 0-4 tahun 19 persen.
Tertinggi di ASEAN
Indonesia Diabetes Federation mencatat, Indonesia menjadi negara dengan kasus diabetes tertinggi di ASEAN pada tahun 2022 atau peringkat 34 dari 204 negara secara global.
Rata-rata penderita diabetes di Indonesia berusia di bawah 20 tahun. IDF mencatat total jumlah penderita diaebet di Indonesia sebanyak 13.311 jiwa.
Apa itu diabetes?
Diabetes penyakit tidak menular. Penyakit ini membuat sel dalam tubuh sulit atau berhenti merespon insulin. Akibatnya, akan banyak gula darah dalam aliran darah dan berpotensi besar mendatangkan penyakit serius seperti jantung, kebutaan, dan ginjal.
Diabetes ada tiga tipe yakni tipe 1, tipe 2, dan tipe gestasional.
Di Indonesia kasus tinggi terdapat pada diabetes 1 dan 2. Berbeda dengan diabetes 1, diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh pola makan dan minum orang Indonesia yang dominan suka manis. Apalagi anak muda atau anak-anak.
Dalam Riskesdas 2018 anak diusia 3-4 tahun rata-rata mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi lebih dari sekali perhari persentase 59,6 per hari. Sementara yang doyan konsumsi minuman manis sebanyak 68,6 persen.
Hal yang sama juga ditemukan pada usia 5-9 tahun. 66,5 persen lebih menyukai minum berkadar gula tinggi. Diikuti 10-14 tahun dengan persentasi 61,9 persen dan 15-19 sebanyak 56,4 persen.