Ketiduran sampai Lupa Mandi Wajib usai Berhubungan Suami Istri, Puasa Sah atau Tidak?

Ilustrasi mandi wajib usai berhubungan suami istri
Sumber :
  • Pexel

Dijelaskan bahwa kalimat itu menyiratkan bahwa puasa yang dijalani Rasulullah tetap sah dan tidak kurang satu apapun.

"Rasulullah SAW tidak mengqadha maksudnya adalah tidak meng-qadha puasa hari tersebut di bulan lainnya karena puasanya hari itu tetap sah tanpa cacat sedikit pun di dalamnya," demikian keterangan Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki di dalam kitab Ibanatul Ahkam yang dikutip NU Online.

Syekh Al-Qadli dalam Kitab Matan Taqrib menjelaskan ada beberapa aktivitas yang diharamkan bagi orang yang dalam keadaan junub.

Pertama mengerjakan salat, kedua, membaca Al Quran, ketiga, memegang dan membawa mushaf, keempat, thawaf, kelima, berdiam diri di masjid.

Lantas bagaimana ktika hendak makan sahur tapi belum sempat mandi wajib? Sebaiknya membasuh kemaluan dan berwudhu terlebih dahulu.

“Dimakruhkan bagi junub, makan, minum, tidur dan bersetubuh sebelum membasuh kemaluan dan berwudhu. Karena ada hadits shahih yang memerintahkan hal demikian dalam permasalahan bersetubuh, dan karena mengikuti sunah Nabi dalam persoalan lainnya, kecuali masalah minum, maka dianalogikan dengan makan," begitu keterangan Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Minhajul Qawim. 

Sumber(NU Online)