Dear Konten Kreator! TikTok Bakal Punya Fitur Video Durasi 60 Menit, Tapi...

- Istimewa
VIVA Gorontalo – Sejak diluncurkan, aplikasi TikTok membayangkan dirinya sebagai aplikasi video pendek vertikal.
Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi TikTok secara bertahap mulai menambah durasi maksimal video yang dapat diunggah.
Panjang video terus bertambah setiap tahunnya. Awalnya hanya 15 detik, lalu bertambah menjadi 1 menit, dan kini terkadang 10 menit.
Selain memperpanjang waktu pengunduhan video, TikTok juga menambahkan kemampuan menonton video secara horizontal.
TikTok sering bereksperimen dengan durasi video yang berbeda.
Aplikasi saudara TikTok untuk pasar Tiongkok, Douyin, juga telah memperpanjang batas videonya menjadi 30 menit pada tahun 2022.
Mungkin opsi ini akan sangat sukses di Tiongkok sehingga TikTok ingin memperkenalkannya di lebih banyak negara.
Mau saingi Youtube?
Perubahan yang memungkinkan TikTok bersaing dengan YouTube.
Sebelumnya, YouTuber menggunakan YouTube untuk mengunggah video pendek.
Gagasan bahwa TikTok ingin bersaing dengan aplikasi YouTube semakin jelas melalui pengujian video berdurasi 60 menit.
Meski platform tersebut disukai karena memiliki banyak video pendek, TikTok berusaha mendengarkan keluh kesah penggunanya yang ingin menonton video berdurasi panjang.
Dengan kurun waktu yang begitu lama, tampaknya TikTok ingin menghapus dominasi aplikasi YouTube.
Selama ini para YouTuber lebih suka membuat video berdurasi panjang di YouTube, mengunggah video berdurasi panjang tersebut ke YouTube melalui aplikasi, dan membagikan rekamannya hanya di TikTok.
Selain meningkatkan waktu tonton video, TikTok juga mendorong pembuat konten untuk mengunggah video dalam orientasi lanskap.
Jika kreator ingin mengikuti program monetisasi TikTok, mereka juga harus mengunggah video berdurasi lebih dari 1 menit.
Tidak untuk semua
Harap diperhatikan bahwa fitur ini hanya tersedia untuk beberapa pengguna di wilayah tertentu.
TikTok tidak berencana merilis fitur ini secara global.
Keberadaan TikTok mengantarkan era konten vertikal pendek.
Namun, TikTok baru-baru ini mengubah arah dan condong ke arah video bergaya YouTube yang lebih panjang.
Konten berformat lanskap, yang sering digunakan untuk video berdurasi panjang, meningkatkan viewership (jangkauan/penayangan) di Tiktok.
Pergeseran strategi ini sebenarnya membedakan TikTok dari banyak platform yang mencoba mengambil alih feed video pendek, seperti meta-YouTube, LinkedIn, dan Twitch.
Langkah ini jelas merupakan upaya TikTok untuk melawan dominasi YouTube di segmen video berdurasi panjang.
Sepertinya mereka juga mulai menyiapkan beberapa fitur pendukung, seperti mengaktifkan format video horizontal dan dukungan layar penuh.