Senja Kala Mantan Chef Hotel Bintang Lima di Warung Nasi Goreng Kaki Lima
- Gorontalo VIVA
Secara perlahan rumahnya rampung. Usaha yang berhasil ditata pindah lagi ke rumah. Tapi apa mau dikata, pagebluk Covid-19 yang melanda Gorontalo malah menyumbang kegagalan lagi untuknya.
“Waktu pandemi pelanggan hilang sedikit demi sedikit sampai tutup. Penghasilan sih, ada, cuma tidak memenuhi syarat, tidak sesuai biaya belanja. Trus mau diputar lagi jadi bingung saya.”
29 tahun bukan waktu sebentar bagi mas Wawan membentuk pribadi bermental baja. Dia masih terlalu kuat meski tersapu pelik dan paceklik luar biasa. Prinsip hidupnya sederhana; disiplin, ulet, dan kerja keras.
Salah satu makanan favorit pelanggan di warung Mas Wawan adalah nasi goreng Gaga. Gaga dalam bahasa setempat berarti enak. Karena rasa nasi goreng gaga segaga namanya, pelanggan selalu menyerbu warungnya setiap malam.
“Kenapa saya tidak kasih nama saja nasi goreng jancok atau nasi goreng Thailand? Karena dalam bahasa Gorontalo, gagah atau gaga itu instingnya memancing rasa penasaran. Ternyata menarik juga, menarik orang untuk coba-coba. Dari coba-coba, ternyata memang pas.”