Cegah TPPO, Polisi Minta Pengelola Hotel di Gorontalo Periksa Identitas Tamu

Konferensi pers kasus TPPO di Kota Gorontalo
Sumber :
  • Istimewa

Dengan adanya kejadian ini, Kombes Ade memberikan imbauan kepada pemilik dan pengelola hotel, agar memperhatikan lebih seksama para tamu hotel. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Minta Dicarikan Kerja, Anak di Gorontalo Malah Jadi Korban Prostitusi Online Via MiChat

Karena, lanjut Ade, kasus ini masuk dalam kategori Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Para mucikari tersebut, jelas Ade, akan mendapatkan komisi sekitar Rp.50.000 sampai Rp.100.000 dari para korbannya. Komisi itu didapatkan pada tiap transaksi yang terjadi.

Polresta Gorontalo Kota Patroli di Daerah Rawan Kamtibmas, Buka Dialog dengan Warga

"Ada (tarif) yang 1 juta, ada yang 350, 250 (dalam sekali transaksi), dan dia mendapatkan keuntungan. Contoh untuk Rp1 juta dia mendapat Rp100.000, dan yang Rp350.000 dia dapat Rp50.000 dalam satu kali transaksi," ungkap Kombes Ade.

Akibat perbuatannya, tujuh orang yang ditangkap telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1), ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. 

Jumat Curhat! Warga Keluhkan Sepeda Listrik hingga Knalpot Racing ke Kapolresta Gorontalo Kota

"Ancaman hukuman minimal 3 tahun maksimal 15 tahun, denda paling sedikit Rp120 juta, paling banyak Rp600 juta," pungkas Kombes Ade.