Beredar Koran Achtung Sudutkan Prabowo Subianto, Gerindra Gorontalo Colek Bawaslu Agar Turun Tangan
- VIVA Gorontalo / Fajrin
VIVA Gorontalo – Wakil Sekretaris Gerindra Kabupaten Gorontalo, Nirwan Mosi meminta Bawaslu menaruh perhatian terkait koran Achtung dan buku hitam yang isinya menudutkan Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, koran Achtung dan buku hitam Prabowo berisi beberapa artikel yang menyebut Prabowo Subianto adalah penculik aktivis 98.
Koran ini sudah beredar luas di masyarakat, terutama di kalangan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Gorontalo.
Oleh sebab itu, Nirwan menegaskan Bawaslu harus bertindak karena hal ini sudah menjadi isu nasional.
"Ini menjadi isu nasional. Ini bisa ada antisipasi dari Bawaslu, pencegahannya seperti apa, dan yang paling tahu persis itu otomatis Bawaslu itu sendiri," kata Nirwan Mosi, Jumat, 19 Januari 2024.
Nirwan mengungkapkan beredarnya isu tersebut bertujuan untuk menjatuhkan Prabowo Subianto yang maju sebagai Capres pada Pilpres 2024.
Isu serupa pernah dimainkan pada Pemilu sebelumnya.
Makanya, Nirwan menyebut cara seperti ini sudah basi lantaran selalu gagal menjegal Prabowo Subianto.
"Kalau kami di Gerindra hal-hal yang begini sudah biasa. Hal ini yang sudah biasa dilakukan oleh orang-orang yang tidak menginginkan Prabowo jadi Presiden," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar paket berisi koran Achtung dan buku hitam Prabowo Subianto di kalangan BEM Provinsi Gorontalo.
Paket itu dikirim dari Jakarta Selatan dengan nama pengirim Wendi.
Koran dan buku itu menyeret nama Capres 02, Prabowo Subianto yang disebut sebagai dalang di balik penculikan aktivis 98.
BEM UG sebagai salah satu penerima berencana melaporkan hal ini ke Bawaslu Kabupaten Gorontalo.