Kasus DBD di Kabupaten Gorontalo Meningkat, Per Januari 2024 Sudah Ada 85 Kasus

Kasus DBD di Kabupaten Gorontalo Meningkat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Gorontalo – Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Gorontalo mengalami peningkatan di bulan Januari 2024.

KPU: Bakal Pasangan Calon Perseorangan di Pilkada Kabupaten Gorontalo 2024 Nihil

Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo mencatat ada 85 kasus DBD yang terlapor dari rumah sakit sejak tanggal 1 hingga 31 Januari 2024.

"Jadi di Kabupaten Gorontalo data kasus DBD per tanggal 1 januari sampai dengan tanggal 31 januari itu ada 85 kasus yang kami dapatkan dari notifikasi kasus di rumah sakit," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Noneng Supratina Nasibu saat ditemui pada Rabu, 31 januari 2024.

133 Pemangku Adat di Kabupaten Gorontalo Bakal Terima Honor Per Bulan hingga Umroh dari Pemerintah

Noneng menjelaskan dari 85 pasien, 66 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, selebihnya masi dirawat di rumah sakit.

"Jumlah kasus sembuh sampai saat ini itu ada 66 orang, sisanya masih sementara dirawat di rumah sakit," katanya.

Roni Sampir Sebut Adat dan Budaya Tergerus Zaman: Menghormati Orang Lain Mulai Tidak Ada 

Dari 23 puskesmas yang ada di Kabupaten Gorontalo, dirinya membeberkan ada 6 puskesmas yang belum melaporkan data kasus positif DBD.

Adapun puskesmas yang belum melaporkan data kasus positif DBD yaitu Puskesmas Batuda'a Pantai, Puskesmas Biluhu, Puskesmas Bongomeme, Puskesmas Bilato, Puskesmas Mootilango, dan Puskesmas Asparaga.

"Jadi itu yang belum melaporkan adanya jumlah kasus positif," jelasnya.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabgor, Noneng Supratina Nasibu

Photo :
  • VIVA Gorontalo / Fajrin Bilontalo

 

Diprediksi meningkat

Selain itu, kata Noneng, pihaknya sudah melakukan pendataan jumlah kasus dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. 

Alhasil, dirinya menemukan sampai dengan januari 2024 sudah lebih dari separuh jumlah kasus ditahun sebelumnya.

Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat pada bulan Februari mendatang.

"Sampai dengan Januari ini sudah lebih dari separuh jumlah kasus pada tahun sebelumnya (2023)," ungkap Noneng.

"Kami sudah mencoba melakukan perhitungan berdasarkan data jumlah kasus 3 tahun terakhir, kami prediksi itu akan terjadi peningkatan pada bulan Februari," pungkas Noneng.