Dinas Kesehatan Prediksi Kasus DBD di Kabupaten Gorontalo Meningkat pada Bulan Februari

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabgor, Noneng Supratina Nasibu
Sumber :
  • VIVA Gorontalo / Fajrin Bilontalo

VIVA Gorontalo – Jumlah kasus Demam berdarah (DBD) di Kabupaten Gorontalo di prediksi meningkat pada bulan Februari.

KPU Kabupaten Gorontalo Tetapkan 95 Anggota PPK untuk Pilkada Serentak 2024

Hal itu disampaikan Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Noneng Supratina Nasibu.

Noneng menjelaskan jumlah kasus DBD di Kabupaten Gorontalo per Januari 2024 berjumlah 85 kasus.

Prabowo Subianto Klaim Program Makan Siang dan Susu Gratis Bikin Anak-Anak Rajin Sekolah

Jumlah ini sudah melebihi separuh jumlah kasus pada tahun sebelumnya.

Noneng pun memprediksi jumlah ini akan terus bertambah pada bulan Februari.

Prabowo Subianto ke Media Asing: Program Makan Siang dan Susu Gratis Sangat Mendesak

"Januari ini sudah lebih dari separuh jumlah kasus pada tahun sebelumnya (2023). Kami sudah mencoba melakukan perhitungan berdasarkan data jumlah kasus 3 tahun terakhir," kata Noneng. 

"Jadi kemungkinan pada bulan Februari kasusnya akan meningkat, itu prediksi sesuai perhitungan berdasarkan data 3 tahun terakhir," sambung Noneng.

Dari data yang berhasil dihimpun, Noneng mengungkapkan pasien DBD di Kabupaten Gorontalo didominasi anak-anak.

Anak-anak menjadi kelompok paling rentan terkena DBD.

Namun, Noneng bersyukur kasus positif DBD cepat ditemukan sehingga penanganan terhadap pasien lebih cepat, dan tingkat kesembuhan juga tinggi.

"Yang paling rentan terkena kasus DBD ini biasanya anak-anak, data yang kami kumpulkan itu anak-anak," ujarnya.

"Alhamdulillah rata-rata jumlah kasus ditemukan lebih cepat sehingga dengan posisi jumlah kasus 85 itu belum ada kematian," sambungnya.

Sebagai langkah pencegahan, pihak dinas kesehatan membuat surat edaran pencegahan DBD ke puskesmas-puskesmas.

Dalam surat tersebut, masyarakat diminta mengaktifkan kembali program 1 rumah 1 jumantik atau program Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus.

"Surat ini juga menindaklanjuti surat edaran Kementrian Kesehatan. Kami juga sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat, baik itu penyuluhan langsung maupun tidak langsung itu melalui media-media sosial," kata Noneng.

"Kami minta tindakan pencegahan dilakukan oleh masyarakat. Aktifkan kembali program 1 rumah 1 jumantik. Semua berkewajiban melakukan pengendalian DBD di wilayah masing-masing," pungkasnya.