10 Grup Perusahaan Ini Dominasi Sektor Pertambangan di Indonesia Tahun 2022

10 perusahaan tambang terbesar di Indonesia tahun 2022
Sumber :
  • ELG21/pixabay

Gorontalo – Pada tahun 2022 Indonesia memiliki 10 juta hektar konsesi pertambangan. Hal ini berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan Auriga.

Makan Malam Jokowi dan Prabowo Subianto Usik PDIP, Ingatkan Netralitas pada Pemilu 2024

Walhi dan Auriga juga melaporkan bahwa Presiden Jokowi telah menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 5,37 juta hektar selama delapan tahun masa jabatannya.

Total ada 11,7 juta hektar izin lahan yang dikeluarkan Presiden Jokowi. Izin untuk sektor pertambangan adalah yang tertinggi dibandingkan dengan hutan dan kelapa sawit.

Timnas Indonesia U-23 Lolos Piala Asia U-23, Jokowi Sampai Kegirangan

Dari wilayah pertambangan, lebih dari 1/5 atau 21 persen konsesi dikuasai oleh 10 grup perusahaan. Sisanya 2,6 juta hektar dimiliki oleh 45 kelompok usaha.

Kesepuluh grup tersebut saat ini mendominasi daftar perusahaan dengan wilayah pertambangan terbesar di Indonesia, dua di antaranya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Rocky Gerung Terlilit Kasus Penyebaran Berita Hoaks, Bukan Penghinaan Presiden Jokowi

PT Timah Tbk

Total luas konsesi yang dimiliki PT Timah Tbk diperkirakan mencapai 487,52 ribu hektar per Juli 2022. 

PT Timah Tbk merupakan perusahaan induk pertambangan nasional. PT Timah Tbk sendiri didirikan pada tanggal 2 Agustus 1976 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1995.

PT Aneka Thambang (Antam) Tbk

Per Juli 2022, Antam memiliki total luas area tambang 454,88 ribu hektar. Antam didirikan pada tahun 1968 sebagai bagian dari Holding Company Divisi Pertambangan BUMN.

Antam adalah perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi, terintegrasi secara vertikal, dan berorientasi ekspor. Kegiatannya meliputi eksplorasi, penambangan, pengolahan dan pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan mineral batubara.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk

Total luas area pertambangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk adalah 307,95 ribu hektare. Eksistensi Adaro dimulai pemerintah Indonesia fokus pada batu bara pada tahun 1976. Pada tahun itu Kementerian Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan menjadi delapan blok batubara dan membuka tender untuk blok tersebut.

Perusahaan milik pemerintah Spanyol Enamdisa telah mengajukan penawaran untuk Blok 8 di Kabupaten Tanjung, Kalimantan Selatan. Tidak ada perusahaan lain yang menawar blok tersebut pada saat itu karena lokasinya dianggap terlalu jauh ke pedalaman. Kualitas batu baranya juga dianggap buruk. 

PT Bumi Resources Tbk

PT Bumi Resources Tbk yang mengelola 257,24 ribu hektar lahan pertambangan di Tanah Air. Awalnya PT Bumi Resources bernama PT Bumi Modern saat pertama kali didirikan pada tanggal 26 Juni 1973. 

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)

Total area konsesi yang dimiliki DSSA hingga Juli 2022 adalah 164.94.000 hektar. DSSA didirikan pada tanggal 2 Agustus 1996 dan hingga saat ini perusahaan dan anak perusahaannya memiliki kegiatan usaha utama dalam penyediaan listrik dan uap, pertambangan dan perdagangan batubara dan emas, bisnis teknologi dan perdagangan bahan kimia.

PT Freeport Indonesia

PT Freeport Indonesia memiliki luas wilayah pertambangan seluas 126,90 ribu hektar. PT Freeport Indonesia adalah perusahaan pertambangan afiliasi Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). 

PT Freeport Indonesia menambang dan mengolah konsentrat yang menghasilkan bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Freeport Indonesia beroperasi dari dataran tinggi terpencil Pegunungan Sudirman di Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia.

PT Vale Indonesia Tbk

PT Vale Indonesia Tbk memiliki total luas tambang 118,10 ribu hektar. PT Vale Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 25 Juli 1968 dan tercatat di BEI pada tanggal 16 Mei 1990. PT Vale telah membangun pabrik peleburan pertamanya di Sorowako, Kabupaten Luu Timur, Sulawesi Selatan.

Halita Nikel

Total area konsesi yang dimiliki oleh Harita Nickel tercatat sebesar 94.99 hektar pada Juli 2022. Harita Nickel adalah salah satu divisi penambangan nikel Grup Harita. Harita Group sendiri merupakan perusahaan sumber daya alam sejak tahun 1915.

PT Bayan Resource Tbk

PT Bayan Resources Tbk memiliki total luas area tertambang 91,90 per Juli 2022. Bayan Group didirikan pada tahun 1973 oleh Dr. Dato. Roh Tak Kwon dengan menetapkan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) beroperasi sebagai kontraktor untuk pekerjaan tanah, pekerjaan umum dan struktur lepas pantai.

Pada tahun 1988, JSI memasuki pertambangan batubara dan menjadi perusahaan pertambangan besar hingga tahun 1998 ketika mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Perkasapratama (DPP).

PT Indika Energy Tbk

Indica telah memperoleh IUP dengan luas total 91,44 ribu hektare.