Mario Dandy disebut sebagai Generasi Stroberi, Ini Artinya!
- Canva
Gorontalo – Kasus penganiayaan yang melibatkan Mario Dandy Satrio anak pejabat pajak pada David anak petinggi GP Ansor masih menjadi topik yang hangat bagi warganet.
Selain ungkapan "tidak habis pikir," netizen juga menuliskan ragam pendapat lain. Ada yang menyebutkan Mario merupakan contoh dari "generasi stroberi."
"Privilege orang tua hanya akan melahirkan generasi strawbery, dan orangtua strawbery akan melahirkan generasi ongol-ongol ... Anak dimanja ya jadi belatung, bukan rajawali," tweet akun @Rezasyariatii baru-baru ini.
Dikutip dari situs web Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sabtu (25/2/2023), istilah generasi stroberi awalnya muncul dari Taiwan.
"Istilah ini ditujukan pada sebagian generasi baru yang lembek, seperti buah stroberi."
"Pemilihan buah stroberi untuk penyebutan generasi baru ini juga karena buah tersebut tampak indah dan eksotis, tapi begitu ditekan, itu akan mudah sekali hancur," sambung tulisan dalam situa tersebut.
Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation juga menjelaskan generasi ini sebenarnya penuh dengan gagasan yang kreatif.
Tapi mereka cenderung mudah menyerah dan gampang sakit hati. Di kanal YouTube-nya, Prof. Rhenald juga menyinggung "orangtua stroberi," yakni orangtua yang terlalu memanjakan anak mereka.
"Ada orangtua yang memberikan fasilitas berlebihan pada anak-anaknya. Ada yang memberikan ajudan, asisten, driver, beragam hal yang seharusnya belum didapatkan anak-anak," ungkapnya.
Dalam penjelasannya mengatakan terdapat dua jenis karakteristik salam generasi stroberi yakni positif dan negatif.
Positifnya, generasi ini menyukai tantangan, bekerja tidak hanya karena uang, berani menyampaikan pendapat dan mudah beradaptasi dengan teknologi.
Kalau generasi stroberi negatif cenderung terjebak dalam zona nyaman, tidak memiliki rasa tanggungjawab, mudah menyerah, surga memiliki harapan yang tidak sesuai realita.