Survei IPI: 26 Persen Masyarakat Kurang Puas dengan Kinerja Jokowi, Ini Alasannya
- Twitter @setkabgoid
Gorontalo – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan sebanyak 26 persen masyarakat kurang puas dengan kinerja Joko Widodo atas Jokowi.
Alasannya, 26 persen masyarakat ini melihat harga kebutuhan pokok yang meningkat, terlebih pada bulan Februari dan Maret.
"Bulan Maret dibanding bulan Februari mereka yang bilang tidak puas itu masih menyebut variabel kebutuhan pokok yang meningkat. Namun, agak sedikit turun dibanding dengan bulan Februari," kata Burhanuddin dikutip dari VIVA.co.id, Senin 27 Maret 2023.
Puas dengan kinerja Jokowi
Semenetara itu, terdapat 73,1 persen masyarakat yang puas dengan kebijakan eks Gubernur DKI Jakarta selama memimpin Indonesia.
73,1 persen masyarakat ini menganggap Jokowi banyak membangun infrastruktur dan memberi bantuan kepada rakyat kecil.
"Ditanyakan dengan skala satu sampai empat masyarakat cenderung masih puas terhadap kinerja Presiden Jokowi ya, 73,1 persen," ungkap Burhanuddin.
Survei IPI
Sebagaimana diketahui, survei Indikator Politik Indonesia (IPI) ini dilakukan sebanyak dua kali. Masing-masing di bulan Februari dan bulan Maret.
Populasi survei adalah warga Indonesia yang sudah wajib pilih atau mereka yang berumur 17 tahun atau lebih.
Pada survei pertama (9-16 Februari 2023), 1.220 orang dijadikan sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi proporsional.
Margin of error sekitar 2,9 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Kemudian dalam survei kedua (12-18 Maret 2023), IPI mengambil sampel sebanyak 800 orang. Masih dengan metode simple random sampling, margin of error mencapai 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.