Gugur di Papua, Pratu Miftahul Arifin Tinggalkan Seorang Istri dan Bayi 18 Bulan
- TvOne/Agus Wibowo/Pacitan
Gorontalo – Pratu Miftahul Arifin jadi korban kebrutalan kelompok separatis teroris OPM pada Sabtu 15 maret 2023 kemarin.
Pratu Miftahul Arifin gugur usai tertembak dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter saat mencari pilot Susi Air yang disandera OPM di wilayah Nduga, Papua.
Gugur di Papua ternyata Pratu Miftahul Arifin meninggalkan seorang istri dan buah hatinya yang baru berusia 18 bulan.
Istri Pratu Miftahul Arifin bernama Wakhida Nur Azizah dan anaknya bernama Hala Mahdia Arifin.
Pratu Miftahul merupakan anggota Tim 3 Badak Satgas yonif 321/GT Kostrad.
Dia lahir dan dibesarkan oleh orang tua yang seorang petani di Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Kabar tewasnya Pratu Miftahul disampaikan Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, pada Minggu 16 April 2023 kemarin.
"1 orang Prajurit a.n. Alm Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter dan yang bersangkutan diketahui meninggal dunia," kata Kolonel Kav Herman.
Tak berhenti disitu. Saat mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI AD kembali mendapatkan serangan dari kelompok teroris OPM.
Kontak tembak pun tak terhindarkan.
"Mohon doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan serta proses evakuasi berjalan dengan aman dan lancar," pungkasnya.
Mimpi lihat anak jadi TNI pupus
Pratu Minftahul Arifin punya mimpi melihat anaknya jadi TNI. Hal itu diungkapkan istrinya.
Ia ingin Hala Mahdia Arifin anaknya masuk TNI dengan menempuh pendidikan di Akademi Militer.
"Jadi dulu suami saya pernah berpesan agar anaknya bisa masuk akademi militer," ungkap Wakhida Nur Azizah, Senin 17 April 2023.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Senin, 17 April 2023 dengan judul: Gugur di Papua, Ini Pesan Khusus Pratu Miftahul Arifin ke Istri