Mengapa Wanita Lebih Rentan Galau? Begini Penjelasan Psikologis
- Istimewa
VIVA Gorontalo – Perasaan galau adalah bagian alami dari kehidupan manusia, dan tidak terbatas pada satu jenis kelamin.
Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih rentan terhadap perasaan galau dibandingkan pria.
Meskipun ada beberapa faktor psikologis dan sosial yang mungkin membuat wanita lebih rentan terhadap perasaan galau, penting untuk diingat bahwa setiap individu unik, dan tidak semua wanita akan mengalami galau dengan tingkat yang sama.
Penerimaan, dukungan sosial, dan pengelolaan emosi yang sehat adalah kunci untuk mengatasi perasaan galau.
Keduanya dapat membantu siapa pun, tanpa memandang jenis kelamin mereka, untuk menjalani hidup yang lebih bahagia dan seimbang.
Berikut ini beberapa alasan psikologis yang mungkin menjelaskan mengapa wanita cenderung lebih gampang galau.
1. Kecenderungan untuk Lebih Mengekspresikan Emosi
Salah satu faktor yang mungkin menjelaskan perbedaan ini adalah bahwa wanita sering kali lebih terbuka dalam mengekspresikan emosi mereka dibandingkan dengan pria.
Wanita cenderung berbicara tentang perasaan mereka dengan teman, keluarga, atau bahkan dalam terapi.
Ini bisa membuat mereka lebih sadar akan perasaan mereka dan mungkin lebih sering merasa galau.
2. Hormon dan Siklus Menstruasi
Perubahan hormon selama siklus menstruasi dapat memengaruhi suasana hati dan emosi wanita.
PMS (Sindrom Pramenstruasi) adalah contoh umum di mana wanita dapat merasa lebih emosional, cemas, atau mudah tersinggung sebelum atau selama menstruasi.
Hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa wanita lebih sering mengalami galau secara periodik.
3. Peran Sosial dan Tekanan Budaya
Wanita sering kali dihadapkan pada tekanan sosial yang berbeda dan peran tradisional yang dapat memperkuat perasaan galau.
Mereka mungkin merasa tertekan oleh ekspektasi untuk menjadi "penyayang" atau "sabar" dalam hubungan interpersonal, yang dapat menyulitkan mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka secara sehat.
4. Stigma terhadap Gangguan Kesehatan Mental
Ada stigma sosial yang lebih besar terhadap gangguan kesehatan mental di kalangan wanita, yang dapat membuat mereka lebih enggan mencari bantuan profesional atau berbicara terbuka tentang masalah emosional mereka.
Hal ini dapat menyebabkan perasaan galau yang lebih berat.
5. Perasaan Beban Ganda
Wanita sering mengemban tanggung jawab ganda dalam kehidupan mereka, seperti bekerja di luar rumah dan mengurus rumah tangga atau mengasuh anak.
Ini dapat menciptakan tingkat stres yang lebih tinggi dan menyebabkan perasaan galau.