AMFC Batal Digelar di Gorontalo, Pj Sekda: Maaf Sedalam-dalamnya

Budiyanto Sidiki (kiri) sampaikan pembatalan AMFC di Gorontalo
Sumber :
  • gorontaloprov.go.id

Kota Gorontalo, VIVA Gorontalo – Asian Mini Football Championship (AMFC) 2023 batal digelar di Gorontalo. Penjabat Sekda Gorontalo, Budiyanto Sidiki minta maaf.

AMFC 2023 di Gorontalo sejatinya akan digelar pada tanggal 9 hingga 17 Agustus 2023.

Pengumuman pembatalan pelaksanaan AMFC 2023 di Gorontalo disampaikan oleh Budiyanto Sidiki yang juga selaku ketua panitia.

"Dengan perasaan yang sangat berat karena ini keputusan yang tidak mudah dengan mempertimbang semua aspek, kami atas nama ketua panitia AMFC menyampaikan keputusan pembatalan pelaksanaan event AMFC 2023 yang rencananya Gorontalo jadi tuan rumah," kata Budiyanto saat menggelar konferensi pers, Selasa, 27 Juni 2023.

Budiyanto sadar pembatalan ini tentu berdampak pada beberapa sektor.

Misalnya pariwisata dan pelaku UMKM atau Ekraf yang sangat berharap event internasional ini bisa berlangsung di Gorontalo.

Sebab itu, Budiyanto menyampaikan permohonan yang sedalam-dalamnya kepada federasi dan semua pihak yang terlibat nantinya.

"Tentu ada konsekuensi dari pembatalan ini. Sebab itu atas nama ketua panitia kami ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya," ujar Budiyanto.

"Pertama kepada federasi amfc tentu ini tidak nyaman untuk kita semua. Yang kedua permohonan maaf ini bagi dunia pariwisata, para pelaku umkm, ekraf, yang kami tahu persis juga sangat berharap even ini bisa dilaksanakan," sambungnya.

Asian Mini Football Confederation

Photo :
  • asianmf.com

Alasan pembatalan

Kadis Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Wahyudin Katili menjelaskan beberapa alasan pembatalan AMFC 2023 di Gorontalo.

Wahyudin mengungkapkan ada dua alasan utama yang menyebabkan event internasional itu batal di gelar di Gorontalo.

Pertama, pada poin 4 pihak panitia dalam hal ini pemerintah Provinsi Gorontalo diminta menyetor uang sebesar 50.000 dollar setara Rp750 juta ke federasi.

Uang tersebut diperuntukkan pembiayaan honor wasit, perangkat pertandingan, sampai manajemen pertandingan.

Namun, pihak pemerintah tak ingin mengambil risiko. Sebab, skema pembayaran tersebut bertentangan dengan aturan.

"Mereka menyampaikan anggaran itu diberikan langsung kepada mereka. Ini tentu tidak bisa. karena serupiahpun anggaran yang kita keluarkan harus berdasarkan mekanisme pembayaran non tunai," ungkap Wahyudin.

"Kemudian juga ada standar yang tida bisa sembarang diberikan kemudian mereka bagi-bagi," lanjutnya.

Alasan kedua terdapat pada poin 14 terkait kontribusi peserta. 

Wahyudin bilang, kontribusi peserta AMFC baru akan disetor setelah peserta tiba di Gorontalo.

Hal ini tentu bisa mengganggu proses pelaksanaan event di mana pemerintah harus menyediakan beberapa failitas seperti hotel, yang butuh pembiayaan.

"Padahal kami sudah sampaikan lewat surat ke federasi kami butuh persiapan yang lebih karena harus ada pemesanan tiket, hotel-hotel yang kami booking, minimal ada dp-nya, tiket pesawat, itu harus dibayarkan," ujar Wakyudin.

Sebelum pembatalan ini terjadi, kata dia, pihak panitia telah menggelar pertemuan sebanyak empat kali dengan federasi.

Dalam empat kali pertemuan itu, tidak terjadi kesepakatan antara kedua pihak, terutama dua poin tadi.

Sebab itu, presiden federasi AMFC mengatakan jika tidak terjadi kesepakatan, event ini bisa dibatalkan di Gorontalo.

Menyikapi hal itu, pada tanggal 21 Juni 2023, panitia bersurat ke federasi mengamini pembatalan.

"Ini terasa sangat berat, apalagi kami telah melakukan persiapan, berbagai hal sudah kami optimalkan, yang tidak bisa harus bisa, tapi itulah kita harus bisa menerima kenyataan ini dengan baik agar hal ini menjadi rujukan ke depan," pungkas Wahyudin.