Menjadi Kota Termiskin di Jawa, Penduduk Yogyakarta Tetap Bahagia
- kota jogja
Gorontalo – Nama Yogyakarta sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Indonesia, karena selain menjadi kota yang terkenal ragam dan budayanya, Yogyakarta juga dijuluki sebagai kota perjuangan dan kota pelajar.
Selain itu, Yogyakarta juga merupakan ibukota sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang selalu mempertahankan tradisional dan budaya Jawa.
Saat sedang memikirkan kota ini pasti akan terlintas beberapa keunikan yang dimiliki oleh kota tersebut. Tapi tahukah kamu, kalau saja kota Yogyakarta ini dianggap sebagai kota termiskin, kenapa?
Dilansir dari akun Instagram @investstocks.indonesia bahwasanya Upah Minimum Pemerintah (UMP) di Yogya sangat kecil dan pernah menjadi yang terendah di Indonesia pada tahun 2021, yaitu Rp. 1.765.000.
Pada tahun 2023 UMP Yogyakarta naik sebesar Rp. 1.982.782. Meski begitu, menurut sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) kinardi, UMP yang rasional bagi masyarakat Yogyakarta adalah Rp2,3juta hingga Rp2,6 juta berdasarkan survei yang ia lakukan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan Yogyakarta mencapai 11,49%, jumlah orang miskin mencapai 463.460 lebih banyak dibandingkan pada bulan Maret yang mencapai 457.760 orang.
Angka inilah yang menjadikan kota Yogyakarta sebagai kota termiskin di Pulau Jawa.
Tetapi itu bukan berarti menutupi keunikan yang di miliki oleh kota Yogyakarta dan juga kota ini mempunyai indeks kebahagiaan yang tinggi.
Selain itu juga, Menurut Kepala Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), angka kemiskinan Yogyakarta memang selalu naik tiap pertahunnya, tapi bila di lihat secara per kuartal, maka angka ini mengalami penurunan.
Meski begitu, angka kemiskinan yang sangat tinggi di Yogjakarta tidak mempengaruhi indeks kebahagiaan warga Yogyakarta yang terbilang sangat tinggi juga.
Indeks kebahagiaan naik menjadi 71,64 % di atas indeks kebahagiaan nasional sebesar 71,49.