Peserta Pelatihan Wasit Voli Kota Gorontalo Asal Sulteng Kecewa: Sudah Bayar, Pelatihan Tidak Ada
- facebook Geri Adam
Gorontalo – Peserta pelatihan wasit dan pelatih voli tingkat Kota Gorontalo asal Sulawesing Tengah (Sulteng) curhat di media sosial Facebook.
Adalah Geri Adam Mohi yang mengungkapkan kekecewaannya kepada panitia Pelatihan Wasit dan Pelatih Voli Kota Gorontalo.
Geri mengatakan Pelatih am ini sejatinya digelar pada tanggal 12 sampai 15 Desember tahun 2022. Sementara dirinya sudah melunasi uang pendaftaran pada tanggal 9 Desember 2022.
Namun tiba tanggal pelaksanaan kegiatan, panitia mengairinya jika pelaksanaan pelatihan diundur hingga akhir Desember.
"Waktu itu sudah siap mau brangkat dri Parigi moutong - Gorontalo & baru di beri kabar hari itu juga bahwa di tunda, beruntung belum dalam perjalanan...& di sampaikan akan di tunda Akhir Desember," tulis Geri dikutip VIVA Gorontalo, Selasa 16 Mei 2023.
Setelah bulan Desember kegiatan tak kunjung dilaksanakan, Geri mendapat info pelatihannya diundur lagi pada bulan Januari.
Karena bulan Januari juga tak kunjung dilaksanakan, Geri meminta uangnya dikembalikan. Namun, lagi-lagi, Geri tak memperoleh kejelasan.
"Di pertengahan bulan Januari 2023 kami meminta uang kami di kmbalikan dlu krna mengingat persiapan untuk berangkat untuk ikut sudah tdk ada krna kegiatannya juga tidak jelas pelaksanaannya... Meminta di kmbalikan dlu & di janji akan di kmbalikan. nmun tidak pernah di tepati.. Sampai dgn skrng di bulan Mei belum di kmbalikan..," tulis Geri lagi.
Lebih lanjut, Geri mengatakan bahwa panitia pelaksana sampai dengan hari ini tak bisa dihubungi lagi.
Padahal dirinya hanya menuntut haknya setelah kegiatan yang dinantikan tak punya kejelasan.
"Skrng panitianya sudah tidak bisa di hubungi..& ada yg tdk merespon chat & panggilan (telepon) kami ..," ungkapnya.
Unggahan salah satu panitia pelatihan wasit voli Kota Gorontalo
- facebook Geri Adam
Kepada VIVA Gorontalo, Geri mengatakan peserta dari Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah berjumlah dua orang. Geri sudah membayar biaya pendaftaran sebesar Rp1.750.000.
Sampai saat ini, Geri masih berupaya menghubungi pihak panitia, terutama bendahara Evie Abidin.
VIVA Gorontalo juga berusaha menghubungi pihak PBVSI dan panitia, tapi sampai sekarang belum mendapat respons.
