Koordinator BEM Gorontalo Soal Koran Achtung dan Buku Hitam Prabowo Subianto: Pengingat Demokrasi

Koran Achtung
Sumber :
  • VIVA Gorontalo / Fajrin

VIVA Gorontalo – Koordinator BEM Provinsi Gorontalo, Man'uth Mustamir Ishak menanggapi koran Achtung dan buku hitam Prabowo Subianto yang diterima beberapa BEM di Gorontalo baru-baru ini.

Prakiraan Cuaca Gorontalo Senin 22 Januari 2024, Cek Sebelum Kehujanan

Man'uth menjelaskan bahwa buku dan koran itu ditulis oleh aktivis 98 bernama Azwar Furgudyama.

Buku tersebut terdiri dari tujuh bagian, sedangkan koran Achtung berisi soal tragedi penculikan aktifis 98.

Bawaslu Kabupaten Gorontalo: Koran Achtung dan Buku Hitam Prabowo Bukan Bahan Kampanye

Selain itu, buku ini berisi dugaan keterlibatan dan upaya Prabowo Subianto mengudeta Presiden B.J Habibie, serta jejak kelamnya di Timor Leste, dan Papua.

"Buku ini juga mengelaborasi mengapa Prabowo menjadi ancaman bagi masa depan demokrasi Indonesia dan apa yang sedang dipertaruhkan jika ia menjadi presiden," kata Man'uth kepada VIVA Gorontalo.

Serahkan Koran dan Buku Hitam Prabowo ke Bawaslu, BEM UG: Tidak Melanggar Kita Sebar

Menurut Man'uth, buku dan koran tersebut menjadi pengingat bagi demokrasi Indonesia.

"Buku ini menjadi pengingat bagaimana perjuangan demokrasi, perjuangan membebaskan bangsa ini dari otoritarianisme, bagaimana hak asasi warga untuk bisa hidup aman," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title