Nenek Moyang Orang Amerika Berasal dari Asia, Ini Buktinya

Ilustrasi genetika
Sumber :
  • Pixabay

Diwarisi Ibu 

6 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 Saat Gulung Yordania U-23 4-1

Dikenal sebagai D4h, garis keturunan ini ditemukan dalam DNA mitokondria, yang hanya diwarisi dari ibu dan digunakan untuk melacak garis keturunan ibu. Tim dari Institut Zoologi Kunming, China, memulai melakukan perburuan D4h selama 10 tahun, menyisir 100 ribu sampel DNA modern dan 15.000 sampel DNA kuno di seluruh Eurasia (Eropa dan Asia). Akhirnya peneliti menemukan 216 individu kontemporer dan 39 individu kuno yang berasal dari garis keturunan kuno.

Dengan menganalisis mutasi yang terjadi dari waktu ke waktu, melihat lokasi geografis sampel dan menggunakan penanggalan karbon, mereka dapat merekonstruksi asal-usul dan sejarah ekspansi D4h. Hasilnya mengungkapkan dua peristiwa migrasi. Yang pertama terjadi antara 19.500 dan 26.000 tahun yang lalu, ketika lapisan es mencapai puncaknya dan kondisi iklim di China utara tidak ramah. Yang kedua terjadi selama periode pencairan, antara 19.000 dan 11.500 tahun yang lalu. 

Timnas Indonesia U-23 Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Tim Debutan Bikin Sejarah

Meningkatnya populasi manusia selama periode ini mungkin telah memicu migrasi manusia. Selama migrasi kedua inilah para ilmuwan menemukan hubungan genetik yang mengejutkan antara penduduk asli Amerika dan Jepang, khususnya suku Ainu.

Lewat penelitian tersebut sebuah subkelompok bercabang dari pesisir utara China ke Jepang, yang berkontribusi pada orang Jepang. Li mengatakan kekuatan dari penelitian ini adalah jumlah sampel yang mereka temukan dan bukti pelengkap dari DNA kromosom Y yang menunjukkan bahwa nenek moyang laki-laki penduduk asli Amerika tinggal di China utara. Pada waktu yang sama dengan nenek moyang perempuan membuat para peneliti yakin akan temuan mereka. 

Skor 4-1! Timnas Indonesia U-23 Bantai Yordania U-23

"Namun, kami tidak tahu di tempat mana tepatnya di pesisir utara China ekspansi ini terjadi dan peristiwa spesifik apa yang mendorong migrasi ini," katanya. 

"Lebih banyak bukti, terutama genom kuno, diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini."