Rahasia Tersembunyi: Ciri-ciri Orang yang Lagi Berbohong Menurut Psikologi
- Istimewa
VIVA Gorontalo – Ketika seseorang berbohong, mereka seringkali berusaha untuk menyembunyikan kebenaran di balik lapisan-lapisan tipuan.
Namun, secara psikologis, ada ciri-ciri tertentu yang dapat membantu kita mendeteksi kebohongan.
Nah, artikel ini akan membahas beberapa tanda khas yang mengindikasikan bahwa seseorang mungkin sedang berbohong.
1. Ekspresi Wajah yang Tidak Sinkron
Salah satu tanda paling jelas dari seseorang yang berbohong adalah ketidaksesuaian antara ekspresi wajah mereka dan kata-kata yang mereka ucapkan.
Psikolog mengacu pada hal ini sebagai "inkongruensi emosional." Misalnya, seseorang mungkin tersenyum saat menceritakan sesuatu yang seharusnya menyedihkan, atau sebaliknya.
Ini bisa menjadi petunjuk yang kuat bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
2. Gerakan Tubuh yang Gelisah
Orang yang berbohong cenderung merasa tidak nyaman, dan ini bisa tercermin dalam gerakan tubuh mereka.
Mereka mungkin sering menggerakkan kaki mereka, menggosok tangan, atau mengelus wajah mereka.
Gelisah ini adalah respons alami terhadap kecemasan yang dirasakan saat berbohong.
3. Perubahan dalam Suara dan Intonasi
Ketika seseorang berbohong, suara dan intonasinya bisa berubah.
Mereka mungkin terdengar lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya, dan intonasi mereka bisa menjadi tidak alami.
Ini adalah upaya untuk mengelabui pendengar dengan membuat cerita mereka terdengar meyakinkan.
4. Menyediakan Terlalu Banyak Detail
Orang yang berbohong sering berusaha terlalu keras untuk membuat cerita mereka terlihat kredibel dengan memberikan terlalu banyak detail.
Namun, ini dapat menjadi kontraproduktif, karena kelebihan detail dapat menimbulkan kecurigaan.
Mereka mungkin merasa perlu untuk menjelaskan setiap aspek cerita mereka, termasuk yang tidak diminta.
5. Mata Menghindar atau Terlalu Menatap
Ketika seseorang berbohong, mata mereka bisa memberikan banyak petunjuk.
Beberapa orang mungkin menghindari kontak mata karena merasa bersalah atau cemas, sementara yang lain mungkin terlalu menatap orang lain untuk menciptakan kesan kejujuran palsu.
Pemantauan perubahan dalam pola mata seseorang dapat membantu mendeteksi kebohongan.
6. Gelombang Emosional yang Tidak Wajar
Saat berbicara tentang pengalaman yang emosional atau dramatis, orang yang berbohong mungkin menunjukkan gelombang emosi yang tidak wajar.
Mereka mungkin terlihat sangat marah atau sangat sedih, tetapi ketika ditanya lebih lanjut, tidak ada konsistensi dalam perasaan mereka.
7. Perubahan dalam Pola Pernapasan
Ketika seseorang berbohong, perubahan dalam pola pernapasan mereka bisa menjadi petunjuk.
Mereka mungkin bernapas lebih cepat atau lebih dalam daripada biasanya karena kecemasan.
8. Kesulitan Mempertahankan Konsistensi Cerita
Orang yang berbohong seringkali menghadapi kesulitan dalam menjaga konsistensi cerita mereka dari waktu ke waktu.
Mereka mungkin lupa detail-detail kecil atau mengubah detail cerita saat ditanya berulang kali.