Komnas HAM Minta TNI Jangan Teledor Hadapi Konflik di Papua, Takut Meluas
- ANTARA FOTO
Gorontalo – Komnas HAM meminta TNI tidak kesusu atau tidak gegabah menghadapi KKB Papua.
Ketua Komnas HAM Atnike Nova melalui keterangan resminya meminta TNI tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk mencegah meluasnya konflik.
"Mendukung upaya pemerintah, termasuk TNI dan Polri, dalam penyelamatan Philip Marthen dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, praduga dalam situasi dimana timbul keragu-raguan, dan proporsionalitas untuk mencegah meluasnya konflik dan bertambahnya korban jiwa," kata Atnike.
Komnas HAM juga mendorong pemerintah, termasuk TNI Polri untuk memastikan perlindungan kepada masyarakat sipil yang berada di wilayah konflik.
"Meminta Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, termasuk TNI dan Polri, untuk memastikan jaminan perlindungan kepada masyarakat sipil yang terdampak langsung," ungkap Atnike.
"Mengajak semua pihak untuk menahan diri dalam merespons situasi di Papua untuk mencegah eskalasi konflik," sambungnya.
pernyataan resmi Komnas HAM
- Komnas HAM
Terkait tewasnya prajurit TNI Ad dalam kontak senjata dengan kelompok KKB Papua, Komnas HAM mengucapkan bela sungkawa.
Sedangkan tindakan Tentara Pembebasan Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB) yang menyandera pilot Susi Air juga turut disesali oleh Komnas HAM.
"Turut berduka cita atas korban jiwa dan luka dari Anggota TNI, khususnya Prajurit TNI Satgas Yonif R 321/GT Pratu Miftakhul Arifin."
"Menyesalkan tindakan TPNPB-OPM atas penyanderaan Pilot Susi Air Kapten Philip Marthen yang semakin memperburuk situasi keamanan dan menghambat upaya-upaya damai dalam mendorong pemajuan dan pelindungan HAM di Papua."