Mungkinkah Prabowo Subianto-Anies Baswedan Jadi Duet di Pilpres 2024? Ini Analisanya

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto
Sumber :
  • Antara foto / Wahyu Putro A

"Sehingga, KIB otomatis tinggal Golkar yang kini terlihat bergerak menjajaki sejumlah skema, seperti lewat kunjungan Ketum Golkar Airlangga Hartarto ke Prabowo hingga SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Sehingga, ini membuka banyak potensi skema duet baru," kata dia lagi.

Soal Koran Achtung yang Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 98, BEM UG Akan Lapor Bawaslu 

Kedua, soal elektabilitas Ganjar Pranowo yang sudah kembali menguat. Di beberapa survei, Ganjar jadi bakal calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.

Sementara itu, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan biasa saja tanpa perubahan.

BEM UG Tiba-Tiba Terima Koran Achtung, Sebut Prabowo Subianto di Balik Penculikan Aktivis 98

"Dengan masifnya gerakan di lapangan dan kemampuan Ganjar merajut dukungan melalui gaya komunikasi yang cair, tren elektabilitasnya diprediksi kian menanjak," ujarnya.

"Dengan membaca tren elektabilitas Ganjar semacam itu, bisa dimungkinkan ada pergeseran kesadaran di antara kubu Prabowo dan Anies untuk mengonsolidasikan diri guna menantang Ganjar dengan melahirkan duet Prabowo-Anies. Hitung-hitungan itu dimungkinkan sehingga terjadi konsolidasi di antara pendukung Prabowo dan Anies yang sebenarnya sedikit beririsan," sambungnya.

Prabowo Subianto Disanjung Erick Thohir: Tidak Banyak Figur Seperti Beliau

Ketiga adalah kebutuhan konsolidasi internal Parpol untuk mengamankan perolehan suara legislatif pada Pemilu 2024.

"Setiap parpol kini membutuhkan pengungkit suara sekaligus konsolidator internalnya. Ini terutama untuk parpol yang memiliki capres-cawapres potensial," kata alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu.