Pilotnya Disandera KKB, Susi Pudjiastuti Marah: Hampir 20 Tahun Saya Cuci Luka Ana-anak Papua

Susi Pudjiastuti
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Gorontalo – Beredar di media sosial Twitter rekaman suara percakapan (via telepon) Susi Pudjiastuti dengan tokoh Papua, Pendeta Karel Phil Erari.

Debat Capres, Ganjar Pranowo Apresiasi Kinerja Polri Tahun 2023 karena Ancaman Terorisme Nihil

Rekaman percakapan Susi Pudjiastuti dengan Pendeta Karel Phil diunggah oleh akun @PartaiSocmed.

Dalam percakapan itu Susi Pudjiastuti meluapkan kekecewaannya terhadap Egianus Kogoya yang dirasa telah mengkhianatinya selama hampir 20 tahun membantu rakyat Papua.

Ini Daftar 5 Pasukan Elite TNI, Sangat Disegani Tentara Asing 

"Saya marah Pak Phil. Saya sangat sabar, sudah hampir 20 tahun saya terbang di Papua, saya bantu masyarakat, saya kasih obat-obatan, tangan saya cuci luka orang-orang, anak-anak Papua," kata susi kesal.

Susi bilang dirinya kenal dengan ayah Egianus Kogoya, Danie Kogoya. Dia tahu betul Daniel adalah orang baik. Bahkan mereka pernah bertemu sebelumnya.

Tidak Saling Kenal, Ini Motif Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Asal Aceh hingga Tewas

Namun, Egianus Kogoya disebut berbeda dengan ayahnya karena telah menyandera pilot dan membakar pesawat Susi Air yang selama ini membawa misi kemanusian di Papua.

"Saya pernah ketemu dengan Daniel Kogoya, beliau orangnya baik. Kenapa Egianus Kogoya biadab? Kasi bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat, bawa semua yang dibutuhkan, dan membawa orang Papua kemana saja dibutuhkan," kata Susi.

Kemarahan dan kekecawaan Susi bertambah tatkala dirinya tahu bahwa pasukan TNI yang ingin mengevakuasi pilot Susi air ditembaki anak buah Egianus Kogoya.

"Apa dosa saya? Apa salah saya? Saya marah sekali. Setelah tau mereka bunuh juga pasukan TNI yang tidak mau ngapa-ngapain," kata Susi.

"Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi kalau jadi diserahkan. Mereka anak-anak muda bukan pasukan tempur, tapi ditembaki, Saya marah. Anak istri TNi yang ditembakin ini dipikirkan Egianus Kogoya," sambung Susi.

Susi malah tidak habis pikir Egianus Kogoya dan kawan-kawan yang katanya mau negosiasi justru membantai TNI.

"Bagaimana minta TNI ditarik, sementara mereka dibantai. Ingin negosiasi dua hari kemudian mereka bantai TNI, saya tidak habis pikir," keluh Susi.

Di ujung percakapan Susi terdengan menitikan air mata. Lagi-lagi dirinya tidak habis pikir apa yang diterima selama hampir 20 tahun beroperasi di Papua.

"Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan," kata Susi.

"Kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan untuk ribuan orang, kalian aniaya, marah saya. Saya marah, saya sedih, saya nangis."

Sementara itu, pendeta Pendeta Karel Phil Erari juga merasa kecewa dengan tindakan Egianus Kogoya dkk.

Dia bilang apa yang dilakukan KKB Papua, bikin malu orang Papua.

"Saya juga prihatin, saya marah juga, bikin malu orang Papua. Sebagai pendeta saya marah juga," kata Pendeta Karel Phil.