Gunung Anak Krakatau Alami Erupsi, Naik Status Level Siaga III

Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi
Sumber :
  • VIVA.co.id

GorontaloGunung Anak Krakatau (GAK) kembali mengeluarkan letusan sebanyak tiga kali dalam rentan waktu dua hari terakhir. 

8 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Hidup Kita Anti Stres, Patut Dicoba

Abu vulkanik yang dihasilkan mencapai ketinggian 1.000 hingga 3.000 meter dari atas puncak.

Dilansir dari viva.co.id, menurut laporan yang ditulis oleh petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau Deny Mardiono, kolom abu yang dihasilkan gunung berapi di perairan Selat Sunda tersebut berwarna kelabu dengan intensitas tebal, dan mengarah ke arah barat daya.

Kalian Pencinta Junk Food? Kenali 5 Dampak Buruk dari Keseringan Konsumsi Junk Food 

Dikutip dari MagmaIndonesia, aplikasi resmi pemantau gunung berapi di Indonesia milik Kementrian ESDM bagiam PVMBG, gunung berapi yang terletak di Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, itu mengalami erupsi pada Jumat, 12 Mei 2023, sekitar pukul 09.20 wib.

Ketinggian semburan abu vulkaniknya mencapai 2.500 meter dari atas puncak atau 2.657 meter dari permukaan laut (mdpl).

Bukan Sombong, Ini 6 Alasan Orang Cerdas Suka Menyendiri

Dalam alat seismogram, terekam amplitudo maksimumnya 70mm, terjadi selama 42 detik dan tidak terdengar suara dentuman.

Pada hari sebelumnya, Kamis 11 Mei 2023 sekitar pukul 12.41 WIB, Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abunya mencapai 1.000 meter atau 1.157 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna kelabu tersebut mengarah ke barat daya.

Dalam alat seismogram, terekam amplitudo maksimumnya 70mm, dengan durasi 2 menit 23 detik.

Di hari yang sama, Gunung Anak Krakatau juga mengalami letusan dengan mencapai tinggi letusan 3.000 meter terjadi pada pukul 05.19 WIB.

Dengan amplitudo maksimumnya 70mm, berdurasi 2 menit 12 detik, serta tidak terdengar suara dentuman.

Gunung yang masuk dalam wilayah Provinsi Lampung tersebut saat ini berada di level siaga III.

Masyarakat diimbau untuk tidak boleh beraktivitas dalam radius 5km, guna menghindari terkena material akibat dari letusan Gunung Anak Krakatau.