Kebobolan! Rakernas Partai Ummat Juga Diwarnai Aksi Pencurian

Logo Partai Ummat
Sumber :
  • Istimewa

Gorontalo – Rakernas Partai Ummat di Gedung Asrama Haji, Jawa Timur, diwarnai sejumlah insiden. Pertama ada aksi pelecehan seksual terhadap jurnalis perempuan berinisial D.

10 Tips Mencegah Pencurian Motor (Curanmor): Salah Satunya Tempat Parkir Menentukan

Kejadian itu menimpa korban saat mewawancarai eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hendak meninggalkan lokasi Rakernas.

Di tengah sesaknya peserta, D mengaku dilecehkan. Pelakunya adalah kader Partai Ummat.

Gasak Motor hingga Tabung Gas, Remaja Asal Limboto Barat Ditangkap Polisi

Namun, hal itu dibantah oleh juru bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya. Dia yakin pelaku bukan kader partai.

“Ah, enggak mungkin (kader Partai Ummat). Itu pasti penyusup itu,” kata Mustofa.

Sah! Mario Dandy Jadi Tersangka Pencabulan 

Bukan cuma pelecehan seksual, Rakernas Partai Ummat juga diwarnai aksi pencurian. 11 ponsel, charger, hingga tas raib di acara yang diklaim dihadiri 1.700 orang tersebut.

"Selain kekerasan seksual itu, tadi ada yang kehilangan handphone, kehilangan charger, tas. Karena memang ribuan ada pesertanya 1.700,” kata Mustofa lagi.

Juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya

Photo :
  • VIVA / Eduard

Kebobolan

Mustofa menjelaskan, pihak panitia telah menyiagakan lebih dari 100 pihak keamanan, tapi acara tersebut masih saja kebobolan.

INi karena banyaknya peserta dan masyarakat umum yang mengikuti rangkaian Rakernas.

Bahkan mereka (bukan kader) sengaja membeli atribut partai dari bazar-bazar yang dibukan pihak panitia di luar gedung.

Ini pula yang membuat pihak panitia kesulitan mendeteksi mana peserta, masyarakat umum, termasuk pelaku.

“Kami menyediakan lebih dari 100 pihak keamanan tapi di dalam forum-forum tertentu. Jadi mohon maaf sekali keamanan sudah maksimal tetapi tidak bisa mendeteksi antara para pelaku dengan orang Partai Ummat. Mereka bisa nyamar karena bisa membeli atribut,” ungkap Mustofa.

“Mereka bisa membeli kaos. Di luar itu ada bazar yang menjual atribut. Jadi kalau bukan orang partai Ummat, beli kaos bisa saja. Meskipun tim keamanan sudah sangat banyak, tapi kami kebobolan," pungkas Mustofa.