Kader PDIP Bagi-bagi Amplop Ada Logo Partai di saat Tarawih, Pakar: Itu Tidak Sopan

Kolase foto amplop kader PDIP
Sumber :
  • twitter

GorontaloPakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyoroti tindakan bagi-bagi amplop kader PDIP di salah satu masjid di Sumenep, Jawa Timur. 

Pasalnya, amplop yang berisi uang Rp300 ribu itu tertera logo partai sera foto kader. Yang bikin Ujang tergelitik ialah amplop dibagikan saat pelaksanaan salat tarawih. 

Said Abdullah yang membagi-bagikan amplop tersebut bilang kalau uang itu adalah zakat mal. Kendati demikian, Ujang menilai tindakan itu bentuk sikap tidak sopan.

Pakar Politik: Piala Dunia U-20 Batal di RI Undang Ketegangan Antara Jokowi, PDIP, dan Megawati

"Zakat mal itu kalau kita bicara rasionalitas yang umum saja dibagikannya tanpa menggunakan amplop logo partai. Kedua, juga tidak dibagikannya ketika sedang tarawih, itu kan tidak sopan," tegas Ujang.

Lebih lanjut, Ujang bilang kalau dalih Said Abdullah yang bilang uang itu pembayaran zakat mal lucu. 

Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, PDIP Permalukan Jokowi di Mata Dunia

Dimana-mana, kata Ujang, zakat mal dibayarkan di akhir Ramadan atau memasuki lebaran (idulfitri).

"Lucu aja kalau zakat mal. Zakat mal itu kan dibagi-bagi tidak ada di logo partai. Zakat mal masih terlalu jauh, terlalu dini. Biasanya dilakukan bukan di awal Ramadhan, tapi di akhir ya. Sebenarnya seminggu menjelang Idulfitri," kata Ujang.

Said sendiri telah mengonfirmasi tindakannya yang heboh lewat sebuah video yang diunggah akun @PartaiSocmed ke Twitter.

Benar, Said mengatakan jika uang yang dibagikan diniatkan untuk zakat mal. Kebiasaan ini sudah ia lakukan sejak tahun 2006. Bahkan, kata dia, dia ingin memberikan zakat mal kepada lebih banyak rakyat miskin. 

"Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal. Hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006. Bahkan, jika ada rezeki berlebih malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau fakir miskin,” kata Said dikutip dari VIVA.co.id, Selasa 28 Maret 2023.

Selain itu, Said berdalih jika apa yang dilakukan masih di luar jadwal kampanye seperti yang telah diatur KPU. 

Untuk masalah logo PDIP di amplop, Said bilang logo memang dipasang karena pembagian amplop diinisiasi oleh kader PDIP lain.

"Kegiatan ini kami lakukan di luar masa kampanye yang diatur KPU. Jadi, jangan digiring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan KPU,” pungkas Said.