5 Tanda Orang Sulit Bahagia karena Trauma, Seperti Apa?

5 Tanda Orang Sulit Bahagia karena Trauma
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Gorontalo – Siapa yang tidak ingin bahagia di dunia yang penuh sandiwara ini.

Berat Badan Anda Stuck? Berikut 5 Penyebabnya

Kebahagiaan adalah tujuan universal, tetapi tidak bagi sebagian orang dengan luka trauma masa lalu.

Trauma sangat mengganggu kesejahteraan emosional dan mental seseorang dalam jangka panjang.

7 Tanda Kamu Tidak Bahagia dengan Pasanganmu, Temukan Cintamu Kembali

Dengan kata lain, trauma membuat mereka sulit untuk merasakan kebahagiaan. 

Nah, artikel ini akan membahas 5 tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin sulit menemukan kebahagiaan karena trauma.

5 Alasan Mengapa Sikap "Bodo Amat" Itu Perlu, Saatnya Bebaskan Diri dari Beban Tidak Pernting

Lalu beberapa langkah pemulihan yang perlu diketahui.

Isolasi Sosial yang Berkepanjangan

Orang yang mengalami trauma seringkali cenderung menghindari interaksi sosial.

Mereka memilih untuk menjaga jarak dari orang lain.

Mereka mungkin merasa sulit untuk mempercayai orang lain atau merasa takut untuk terluka lagi. 

Isolasi sosial yang berkepanjangan dapat menghalangi mereka untuk merasakan kebahagiaan yang bersumber dari hubungan dan interaksi sosial yang positif.

Gangguan Kesejahteraan Emosional Kronis

Trauma dapat menyebabkan gangguan kesejahteraan emosional yang kronis, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD). 

Gangguan emosional ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk merasakan kebahagiaan dan mengganggu kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Muncul Kenangan yang Berulang

Orang yang telah mengalami trauma sering kali mengalami kenangan yang berulang tentang peristiwa traumatis tersebut. 

Kenangan ini bisa datang dalam bentuk mimpi buruk, kilas balik, atau pikiran yang mengganggu. 

Munculnya kenangan yang berulang ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus pada momen sekarang dan menghambat kebahagiaan mereka.

Perasaan Bersalah atau Malu Berlebihan

Seseorang yang mengalami trauma mungkin merasa bersalah atau malu atas peristiwa yang terjadi, meskipun mereka tidak bersalah atasnya. 

Perasaan bersalah dan malu yang berlebihan dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menerima kebahagiaan dan merasa bahwa mereka pantas mendapatkannya.

Kesulitan Membangun Hubungan yang Sehat

Trauma dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan yang sehat dan erat. 

Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain, berkomunikasi dengan baik, atau mengatasi konflik dalam hubungan. 

Ini dapat menghambat mereka untuk merasakan kebahagiaan yang bersumber dari hubungan yang mendukung.

Pemulihan dari trauma adalah proses yang kompleks dan memerlukan dukungan yang kuat. 

Terapi, dukungan sosial, dan pendekatan pemulihan yang holistik dapat membantu seseorang melepaskan trauma dan mencari kembali kebahagiaan dalam hidup mereka. 

Penting untuk diingat bahwa pemulihan memerlukan waktu dan usaha, tetapi ada harapan untuk mencapai kebahagiaan meskipun luka trauma yang pernah dialami.