Punya Masalah dengan Tetangga, Seorang Jamaah Tidak Bisa Melihat Kabah di Tanah Suci
- Kemenag
Gorontalo – Ada kisah menarik yang dialami seorang jemaah umroh asal Indonesia. Selama melaksanakan tawaf jemaah tersebut tidak bisa melihat kabah. Kisah ini diceritakan Ustaz Muksit Haetami di kanal YouTube Arie Untung, CERITA UNTUNGS.
Ustaz Muksit bertugas sebagai pembimbing ibadah haji atau umrah asal Indonesia. Kisah ini terbongkar saat Arie Untung bertanya soal pengalaman yang tak terlupakan Ustaz Muksit saat menjadi pembimbing haji maupun umrah.
Ustaz Muksit pun menceritakan kisah seorang ibu asal Bogor yang tidak bisa melihat kabah di tanah suci. Kejadiaan itu berlangsung pada tahun 2015. Sulit dipercaya, tetapi Ustaz Muksit menyaksikan.
Diceritakan Ustaz Muksit, usai melaksanakn tawaf sekitar pukul 01.00 dinihari, pintu kamar hotelnya diketuk kencang oleh jemaah, yang ternyata anak dari jemaah tersebut. Ustaz diminta melihat kondisi ibunya yang terus menangis lantara jauh-jauh dari Bogor tapi tidak bisa melihat kabah di tanah suci.
“Si ibunya tadi yang udah tua nangis gitu, katanya saya jauh-jauh dari Bogor mau ke sini umrah tapi ko saya gak ngeliat Kabah tadi pada saat tawaf,” kata Ustaz Muksit seperti dikutip VIVA dari kanal YouTube Arie Untung.
Padahal saat melakukan tawaf posisi ibu tersebut berada di lantai dua dengan kaca transparan. Maka secara otomatis kabah bisa terlihat. Tapi, pandangan ibu tersebut tembus pandang, jadi hanya bisa menyaksikan orang yang memutar kabar ditambah tiang-tiang Masjidil Haram.
"Gak ngeliat apa-apa. Jadi kayak ngeliatnya itu Kabah ke sebelah sana tiang, jadi liat tiang-tiang Masjidil Haram aja,” ujar Ustaz Muksit.
Tawaf ulang
Ustaz Muksit membawa ibu itu untuk melakukan tawaf ulang. Di putaran pertama kondisi masih sama; kabah belum terlihat. Putaran kedua juga masih belum terlihat. Baru di putaran ketiga, tangis ibu tersebut pecah karena baru melihat kabah.
Hingga putaran ketujuh ibu itu terus menangis dan mengucapkan istigfar karena berhasil menyaksikan kabah dari dekat. Pukul setengah tiga pagi kegiatan tawaf baru selesai.
Saat ditanya-tanya, ibu tersebut baru ingat jika punya masalah yang belu selesai dengan tetangganya yang belum selesai. Ibu tersebut juga diketahui melakukan perbuatan yang menjurus je arah syirik. Inilah yang menghambat pandangan ibu tersebut saat melaksakan tawaf pertama.