Berhasil Menantang Stigma, Mimpi Tukang Ojek Pinogu Setelah Jadi Anggota Polri
- Yakub / VIVA Gorontalo
Di perjalanan, ibunya masih tidak yakin anak yang ditinggal bapaknya diusia tiga bulan itu bisa lulus. Namun, Ismet tetap meyakinkan ibunya bahwa semua keresahan dan stigma itu hanya bualan. Setelah tahu anaknya lulus, ibunya terdiam. Air mata yang lewat di pipi menjadi tanda rasa bangga. Ismet, anak bungsunya, si tukang ojek, berhasil memutus stigma, membuat nyata mimpinya.
“Ibu tidak bisa berkata apa-apa, tapi langsung menangis, tidak terkira saya lulus. Dia tidak sampai kesana pikirannya karena dia tahu masuk polisi itu harus ada uang,” katanya.
“Tidak sangka saya jadi polisi karena di keluarga ini, dari 6 bersaudara, hanya saya yang bisa jadi polisi, lima orang ini lulus SMP saja tidak ada,” lanjutnya.
Ismet tukang ojek asal Pinogu dilantik jadi Polisi
- Istimewa
Ismet tak ingin menanggalkan profesinya yang dulu. Kadang orang sering menganggapnya serakah lantaran punya gaji tinggi dan tunjangan besar, masih saja nyambi sebagai tukang ojek. Mereka yang bilang seperti itu, kata dia, tidak tahu persis bagaimana perjalanannya sebelum itu.
Statusnya kini memang bikin orang segan menumpang di motornya. Kendati begitu, ia tetap saja mau menjalaninya. Tukang ojek tidak sekadar hobi yang dibayar baginya, tetapi hobi yang membuat stigma orang terhadap polisi dan masyarakat Pinogi perlahan bubar.