Pidato Lengkap Anas Urbaningrum Usai Bebas: Saya Tidak Ada Kamus Permusuhan

Anas Urbaningrum, eks Ketum Demokrat
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Itu ingin saya garis bawahi. Mohon maaf saya ingin menyampaikan hal-hal lain, saya menduga Pak Kalapas sudah capek mendengarkan. Jadi kita lanjutkan nanti di tempat berikutnya, tentu beliau tugasnya sampai disini.  Karena itu, dalam tradisi para aktivis saya ingin sampaikan yang terakhir.

Dalam tradisi para aktivis, pertandian kompetisi itu hal biasa. Kami para aktivis itu diajarkan sejak kecil, sejak bayi sebagai aktivis. Tapi buat saya pertandingan itu dalam konteks demokrasi pertandingan yang jujur, fair terbuka dan objektif. 

Pertandingan yang terbuka, jujur dan objektif, tidak boleh menggunakan pihak lain, tidak boleh pertandingan pakai teknik lama nabok nyilih tangan. Itu pertandingan yang jujur. Kalau tidak ada pertandingan yang jujur, sesungguhnya buat para aktivis tidak tertarik untuk ikut pertandingan.

Itulah yang ingin saya sampaikan. Mudah-mudahan hari ini menjadi titik langkah saya dan kita semua untuk tetap mencintai negeri ini. Kita semua para aktivis tidak mungkin diceraikan, tidak mungkin dipisahkan kecintaan kita kepada negeri ini, kepada Indonesia, tidak mungkin kita diceraikan dengan komitmen kita untuk Indonesia kedepan lebih baik, tidak mungkin kita semua bisa dipisahkan dengan semangat untuk memberikan kontribusi dan bakti untuk negeri yang kita cintai ini. 

Mudah-mudahan negeri ini makin maju, berkembang menjadi negeri baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. NKRI yang makmur, maju, bersatu dan rakyatnya sebanyak mungkin menikmati janji-janji kemerdekaan. 

Inilah terima kasih dan mohon maaf, jika ada yang kurang berkenan. Sekali lagi, saya ingin terakhir memekikkan 45. Boleh ya Pak? Merdeka! Merdeka! Merdeka! Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Hidup Kalapas.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Selasa, 11 April 2023 dengan judul: Pidato Lengkap Eks Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum Usai Bebas