Doyan Makan Nasi Goreng? Waspada Bahaya Obesitas Mengintai

Ilustrasi nasi goreng
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

Gorontalo – Nasi goreng memang jadi menu salah satu favorit orang Indonesia. Namun, bagaimana jika menu favorit ini justru membawa sejumlah penyakit?

Mengutip VIVA, Dr. Zaidul Akbar mengatakan nasi goreng punya kandungan lemak. Sedangkan lemak bisa menyebabkan kelebihan gula.

"Banyak orang sakit-sakitan karena banyak orang konsumsi apa yang seharusnya tidak diasup. Manusia sekarang lebih suka makan yang berasa daripada untuk kebutuhan tubuhnya," kata Dor. Zaidul Akbar seperti dikutip dari YouTube Kitab Kuning.

"Contoh nasi goreng. Nasi goreng isinya nasi kandungannya gula bukan gula kompleks miskin serat, enzim vitamin. Kalau masuk ke badan tidak dipakai diperlukan diubah jadi glikogen, kalau glikogen tidak dipake akan diubah jadi lemak. tanda kelebihan gula adalah lemak," sambungnya.

Speerti diketahui, kelebihan gula dapat menimbulkan obesitas, yang merupakan pintu masuk penyakit berbahaya. Sebut saja penyakit jantung, kanker, hipertensi, hingga diabetes.

Sebab itu, Dr.Zaidul Akbar menekankan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat, terlebih untuk makanan. 

Selain itu perlunya kesadaran berolahraga yang rutin dan teratur. INi berguna untuk membakar lemak dalam tubuh sehingga tidak menumpuk.

"Mulai sekarang latihan weight training mampu akan boost growth hormon. Push up, plank atau dari solat beban di badan rukuk, sujud. Stretching baik itu dengan gerakan solat. Orang yang gerakan solatnya benar pasti badannya sehat," pungkas dia.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Jumat, 7 April 2023 dengan judul: Kerap Jadi Menu Sarapan, Dokter Zaidul Akbar Ungkap Dampak Konsumsi Nasi Goreng